Suatu saat Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam keluar rumah kemudian menemui dua kelompok kelompok pertama mereka berdzikir kepada Allah Wah asik berzikir kelompok yang kedua mereka mengajarkan orang-orang kemudian nabi berucap adapun yang satunya kelompok berzikir itu mereka meminta kepada Allah Jika Allah memberi maka iya saya akan berikan Jika Allah tidak memberi maka Allah tidak memberi adapun yang kedua mereka mengajarkan orang-orang sedangkan aku diutus sebagai pengajar kemudian nabi pun duduk bersama orang-orang yang mengajarkan ilmu
إنما بعثت معلما
Suatu saat Imam Sofyan assauri berada di sebuah daerah dan tinggal di situ hingga kemudian beliau berucap Aku ingin keluar dari Desa ini mengapa demikian karena tidak ada yang bertanya kepadaku tentang ilmu agama di daerah ini ini ilmu itu telah mati ini saking gigihnya sesosok saking dituntutnya seseorang untuk gigih belajar dan bertanya ini sebenarnya cerita-cerita yang ada di kitab kitab Imam Ghazali saya membacakan cerita-cerita yang ada di kitab Imam Ghozali kemudian saya terjemahkan ke bahasa Indonesia dengan bahasa yang sederhana dan lukas Jadi kita semacam kita buat rubrik cerita apa ya cerpen singkat
oke kita lanjut ke cerita selanjutnya
Ketika Sayyidah Sayyidina Umar wafat Ibnu Mas’ud berucap Telah Iya dah 9 per 10 ilmu para sahabat pun berucap Apakah engkau menafikan sahabat-sahabat yang lainnya maka Ibnu Mas’ud berucap Adapun ilmu tentang fatwa ataupun ilmu tentang hukum maka ilmu itu akan ada namun yang dimaksud ini ialah ilmu tentang mendekatkan diri kepada Allah
Suatu saat Imam Syafi’i ditanya tentang sebuah permasalahan beliau pun terdiam terdiam dalam waktu yang lama kemudian seseorang bertanya apakah engkau tidak menjawab baik Imam Imam Syafi’i berucap saya ya tidak akan menjawab sampai saya mengetahui apakah lebih utama diamku atau jawaban jadi disini mencerminkan betapa sosok Imam Syafi’i pun ketika ditanya sebuah permasalahan maka beliau memastikan dulu apakah diamnya saya atau ucapan saya (yang berupa jawaban) yang lebih mulia, mana yang lebih mulia.
Suatu saat Imam Syafi’i melihat seorang raja-raja dari sebuah daerah Kemudian Imam Syafi’i Terpukau sembari berkata Wahai raja sungguh indah kendaraan-kendaraan kuda-kuda saat itu kuda-kuda kuda-kuda itu ibarat kata pada zaman dulu itu mobil-mobil levelnya itu apa tingkat-tingkat kemewahan itu setara dengan mobil Imam Syafi’i berkata Sungguh indah kuda-kuda yang kau miliki para raja tersebut pun berkata paha Imam Aku ingin menghadiahkannya untukmu Imam Syafi’i pun menolak sembari Beliau berkata simpanlah tuh aku malu telapak kakiku di atas Kuda itu menginjakkan sebuah tanah nah yang di tanah tersebut ada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam berarti Imam Syafi’i saat itu di Madinah Imam Syafi’i berkata aku malu menginjakkan kakiku di tanah yang di situ Itu ada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan kaki kaki kuda maksudnya tidak ingin Kak Imam Syafi’i itu lebih tinggi ya semacam apa ya semacam simbol ke ketawadhuan atau simbol penghormatan lebih tepatnya kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
kita lanjut ke Cerita pendek selanjutnya kita cerpen jadi yang ada yang disampaikan oleh Imam Ghazali.
Suatu saat Ibrahim Bin adham beliau menemukan sebuah batu batu itu berkata ciumlah aku maka engkau akan mendapatkan hikmah maka Ibrahim bin adham pun mencium batu tersebut kemudian batu itu bertuliskan engkau tidak mengamalkan Apa yang kau ketahui Lantas kenapa engkau meminta hal yang yang tidak engkau ketahui hikmahnya ya maksudnya adalah engkau itu kurang mengamalkan ilmu Lantas Lantas Mengapa kamu meminta hal yang tidak engkau ketahui artinya bisa diartikan juga ini sebagai nasehat buat kita agar untuk kita itu mengamalkan hal yang telah kita ketahui yang kedua adalah jika kita telah mengamalkan hal yang telah kita ketahui maka kita juga akan dianugerahkan ilmu yang sebelumnya kita tidak ketahui seperti itu