Cerpen Anak, Tante Jinnya

Cerpen, Cerpen Anak, Cerpen Anak Sekolah

Tante Jinny

Oleh Pupuy Hurriah

 

Langkah Ipai terhenti di ruang depan. Terdengar bu sedang mengo- Suara brol dengan seseorang. Lamat- lamat Ipal mengenali si pemilik suara yang sedang mengobrol dengan Ibu. Suara TanteJinny! Ipal hendak melarikan sepedanya ke luar dari pekarangan rumah ketika ter- dengar suara Tante Jinny memanggilnya. “Ipal… mau ke mana lagi?” Rupanya Tante Jinny lebih dulu meli- hatnya. “Pulang main hampir Maghrib. Masa sudah mau pergi lagi?” kata Tante Jinny. Tante Jinny adalah adik ayah yang bungsu. Rumah Tante Jinny hanya beberapa blok dari rumah Ipal. Tante Jinny tidak memiliki seorang anak pun. Paman Bob, suami Tante Jinny telah meninggal dua tahun lalu karena sakit kanker.

“Ayo, bawa masuk sepedamu,” suara Tante Jinny

kembali terdengar. Ipal menuntun sepedanya ke garasi dan menaruhnya di sana. “Eh, eh, eh….,” seru Tante Jinny melihat Ipal masuk rumah tanpa permisi. Ipal berbalik menghampiri Tante Jinny dan mencium tangannya. Ibu hanya tersenyum kecil sambil geleng-geleng kepala melihat Ipal dan Tante Jinny. “Ayo mandi, sebentar lagi Maghrib. Itu Tante Jinny bawakan soto babat dan cakekeju kesukaanmu,” kata Ipal berlari menuju ruang makan. Betul ada soto babat dan cakekeju di meja makan. “Eits…” Tante Jinny memukul tangan Ipal yang hendak mengambil sepotong cakekeju. “Cuci tangan dulu sebelum mengambil makanan,” ingat Tante Jinny. Ipal mengurungkan niatnya. Dia mengambil handuk dan pergi mandi. Selama mandi Ipal membayangkan soto babat dan cakekeju buatan Tante Jinny.

Tante Jinny sangat pandai memasak. Di rumahnya Tante Jinny membuka usaha catering dan pesanan aneka kue. Ipal suka sekali pada masakan Tante Jinny yang terkenal enak. Hanya saja Ipal sering menganggap Tante Jinny itu agak cerewet. “Bukan tantemu yang cerewet, tapi kamu yang sering tak mau menurut,” kata Ibu keti- ka Ipal mengadu soal Tante Jinny. Sebetulnya nasihat-nasihat yang disampaikan Tante Jinny itu sama seperti yang dikatakan Ibu. Hanya saja Ipal seringkali mengabaikannya. Tapi sudah satu minggu ini Ipal tak melihat Tante Jinny berkunjung ke rumahnya. Selama seminggu itu pula Ipal merasa telinganya adem. “Ibu dari mana?” tanya Ipal ketika sore itu melihat Ibu baru datang. “Habis menjenguk tantemu,” jawab Ibu. “Oya, Tante Jinny titip salam untukmu. Katanya, Tante Jinny kangen sama kamu.” Ipal terdiam mendengar cerita Ibu.

Sudah satu minggu ini Tante Jinny sakit. Dan sekalipun Ipal belum pernah menjenguk nya. Diam-diam Ipal memikirkan Tante Jinny. Selama ini Tante Jinny begitu besar perhatiannya pada Ipal. Tante Jinny selalu mengantarkan makanan yang enak-enak untuk Ipal. Tante Jinny membelikan peralatan sekolah untuk Ipal setiap tahun ajaran baru. Saat Ipal ulang tahun, Tante Jinny memban- Jirinya dengan macam-macam hadiah. Tapi semua kebaikan Tante Jinny itu kadang terlupakan oleh pal hanya karena Tante Jinny suka sekali menegur Ipal saat dia berlaku tidak baik. Ipal pikir dia telah salah menilai niat baik Tante Jinny selama ini.

Apa yang dikatakan Ibu benar, bukan Tante Jinny yang cerewet tapi dia sendiri yang seringkali bandel. Hari ini sepulang seko- lah Ipal membelokkan sepedanya ke pekarangan rumah Tante Jinny. “Siapa itu?”. suara Tante Jinny terdengar lemah. Tante Jinny sedang duduk di kursi mengawasi pegawai- pegawainya yang sedang memasak. Ipal menghampiri Tante Jinny dan mencium tangannya. “Oh, jagoan Tante,” senyum Tante Jinny. “Tante, kan, sedang sakit. Kok, tetap saja bekerja,” ujar Ipal. Tante Jinny tersenyum. “Tante sudah baikan, kok, Kau belum makan, kan? Ayo, makan dulu.” Tante Jinny mengajak Ipal ke ruang makan. Kruyuuuk, kruyuuuk.. Ipal mendengar perut- nya bersuara minta diisi.

Tante Jinny tersenyum mendengarnya. “Ayo, makan yang banyak. Agar kau tumbuh sehat dan kuat.” Tante Jinny duduk di kursi menemani Ipal. Oh, Ipal merasa terharu. Begitu baiknya Tante Jinny. Untung saja dia belum terlambat menyadari segala kebaikan Tante Jinny.

Baca Juga Cerpen Cerpen Lainnya

Cerpen Anak, Tante Jinnya

Cerpen Anak, Tempat tidur Papa

Jangan Lupa Share klik

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *