Berikut ini adalah Uslub Bahasa Arab yang paling sering digunakan, yang selalu disajikan oleh Dr Nasaruddin Idris Jauhar
Nambah Uslub (426)
👉 DENGAN BERAT HATI : مَعَ الأَسَفِ الشَّديدِ
👉 Contoh :
مَعَ الأَسَفِ الشَّديدِ نُعْلِنُ أَنَّ البَرْنامَجَ يُؤَجِّلُ.
Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa program ini ditangguhkan.
مَعَ الأَسَفِ الشَّديدِ نُنْهي التَّعاوُنَ بَيْنَنا مُنْذُ الآنَ.
Dengan berat hati, kami mengakhiri kerjasama di antara kita sejak sekarang.
مَعَ الأَسَفِ الشَّديدِ سأَخْرُجُ مِنْ هَذِهِ المَجْموعَةِ.
Dengan berat hati, saya akan keluar dari grup ini.
مَعَ الأَسَفِ الشَّديدِ اسْتَجَبْتُ دَعْوَتَها لِحُضُورِ زِفَافِهَا.
Dengan berat hati, saya hadiri undangan pernikahannya.
مَعَ الأَسَفِ الشَّديدِ اُضْطَرَرْتُ لِإِيقَافِ الدِّراسَةِ.
Dengan berat hati, saya terpaksa berhenti kuliah.
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (427)
👉 TERUS BAGAIMANA : إِذَنْ كَيْفَ
👉 Contoh :
إِذَنْ كَيْفَ نَتَواصَلُ إِذَا لَمْ تَكُنْ هُنَاكَ شَبَكَةٌ؟
Terus bagaimana kita saling kontak kalau disana tidak ada sinyal?
المِفْتاحُ ضائِعٌ فَكَيْفَ إِذَنْ نَفْتَحُ الْبَابَ؟
Kuncinya hilang, terus bagaimana kita membuka pintu?
إِذَنْ كَيْفَ العُثورُ عَلَى هَذِهِ المَراجِعِ؟
Terus bagaimana mendapat referensi-referensi itu?
الرَّئيسُ غائِبٌ فَكَيْفَ إِذَنْ نَتَّخِذُ قَرَارًا؟
Pak ketua tidak ada, terus bagaimana kita mengambil keputusan?
إِذَنْ كَيْفَ نَتَخَلَّى مِنْ هَذِهِ المُشْكلَةِ؟
Terus bagaimana kita keluar dari masalah ini?
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (428)
👉 TIDAK TERTUTUP KEMUNGKINAN : لَا يَسْتَبْعِدُ
👉 Contoh :
لَا يَسْتَبْعِدُ أَنْ يَسْتَمِرَّ تَفَشّي هذا الفَيْروسِ لِمُدَّةٍ طَويلَةٍ.
Tidak tertutup kemungkinan wabah virus ini berlangsung lama.
لَا يَسْتَبْعِدُ أَنْ يُعَجِّلَ مَوْعِدُ الِامْتِحانِ.
Tidak tertutup kemungkinan jadwal ujian dimajukan.
لَا يَسْتَبْعِدُ أَنْ يَزْدادَ عَدَدُ الضَّحَايَا.
Tidak tertutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
لَا يَسْتَبْعِدُ أَنْ تُنْشَرَ هَذِهِ الكُتُبُ بِدُونِ إِذْنِ مُؤَلِّفِيهَا.
Tidak tertutup kemungkinan buku-buku tersebut dishare tanpa izin penulisnya.
لَا يَسْتَبْعِدُ أَنْ يَكونَ مَنْ تَسْخَرُ مِنْهُ أَحْسَنَ مِنْكَ.
Tidak tertutup kemungkinan orang yang kamu bully itu lebih baik dari kamu.
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (429)
👉 TAMPAKNYA : عَلَى مَا يَبْدُو
👉 Contoh :
هَؤُلَاءِ عَلَى مَا يَبْدُو لَا يُرِيدُونَ المُشارَكَةَ.
Tampaknya, mereka tidak mau ikut.
هِيَ عَلَى مَا يَيْدُو سَعيدَةٌ جِدًّا هَذَا اليَوْمَ.
Tampaknya, dia bahagia sekali hari ini.
أَنْتَ عَلَى مَا يَبْدُو مَهْمومٌ جدًّا هَذَا الأَيّامَ.
Tampaknya, kamu galau banget hari-hari ini.
اليَوْمَ سَيَمِيلُ الجَوُّ بَرْدًا عَلَى مَا يَبْدُو.
Hari ini tampaknya cuaca cenderung dingin.
عَلَى مَا يَيْدُو هُنَاكَ مُشْكِلَةٌ بَيْنَكَ وَبَيْنَهَا.
Tampaknya, ada masalah antara kamu dan dia.
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (430)
👉 KAYAKNYA : فِيمَا يَبْدُو
👉 Contoh :
هِيَ تُحِبُّكَ فِيمَا يَبْدُو.
Kayaknya, dia mencintaimu.
هوَ فِيمَا يَبْدُو يُرِيدُ أَنْ يَقُولَ شَيْئًا.
Kayaknya, dia mau mengatakan sesuatu.
فِيمَا يَيدُو سَيَسْتَمِرُّ انْتِشارُ هَذَا الفَيْروسِ.
Kayaknya, penyebaran virus ini akan berlanjut.
أَنْتَ حَزينٌ جِدًّا فِيمَا يَبْدُو.
Kamu kayaknya sedih sekali.
فِيمَا يَبْدُو هذا خَبرٌ كاذِبُ.
Kayaknya, ini hoaks.
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (431)
👉 KELIHATANNYA : يَبْدُو أَنَّ
👉 Contoh :
يَبْدُو أَنَّكَ مُتْعَبٌ جِدًّا.
Kamu kelihatannya capek sekali.
يَبْدُو أَنَّ الطُّلَّابَ لَمْ يَفْهَمُوا الْمَوْضُوعَ جَيِّدًا.
Kelihatannya para siswa belum memahami topiknya dengan baik.
يَبْدُو أَنَّ هُنَاكَ مُشْكِلَةً فِي الشَّبَكَةِ.
Kelihatannya, ada masalah sinyal.
يَبْدُو أَنَّ الْبَرْنَامَجَ عَلَى وَشَقِّ الِانْتِهَاءِ.
Acara kelihatannya sudah mau selesai.
يَبْدو أَنَّ الرِّيَاحَ تَجْري لِما لَا تَشْتَهِي السُّفُنُ.
Kelihatannya, keadaan tidak seperti yang diharapkan.
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (432)
👉 TAK DIRAGUKAN LAGI BAHWA : . لا شَكٌّ أَنَّ
👉 Contoh :
لا شَكٌّ أَنَّ فَيْرُوسَ كُورُونَا خَطِيرٌ جِدًّا.
Tak diragukan lagi bahwa virus Corona sangat berbahaya.
لا شَكَّ أَنَّ الْعَرَبِيَّةَ مِفْتَاحُ الْعُلُومِ الدِّينِيَّةِ.
Tak diragukan lagi bahwa bahasa Arab adalah kunci ilmu-ilmu agama.
لا شَكَّ أَنَّ كُرَةَ الْقَدَمِ أَكْثَرُ الْأَلْعَابِ شَعْبِيَّةً.
Tak diragukan lagi bahwa sepak bola adalah permainan yang paling populer.
لا شَكَّ أَنَّ الْكُمْبِيُوتِرَ سِلَاحُ حَيَاةِ هَذَا الْعَصْرِ.
Tak diragukan lagi bahwa komputer adalah senjata hidup zaman ini.
لا شَكَّ أَنَّ الْمَعْهَدَ أَفْضَلُ بِيئَةٍ لِتَعَلُّمِ الدِّينِ.
Tak diragukan lagi bahwa pesantren adalah lingkungan terbaik untuk belajar agama.
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (433)
👉 TANPA BELAS KASIHAN : بِدُونِ رَحْمَةٍ
👉 Contoh :
قَالَ إِنَّهُمْ اعْتَقَلُوهُ وَعَذَّبُوهُ بِدُونِ رَحْمَةٍ.
Katanya, mereka menangkapnya dan menyiksanya tanpa belas kasihan.
لِسَبَبٍ تَافِهٍ ضَرَبَ خَادِمَهُ بِدُونِ رَحْمَةٍ.
Karena alasan sepele, ia memukul pembantunya tanpa belas kasihan.
ضَرَبُ أَهْلُ الْقَرْيَةِ اللِّصَّ بِدُونِ رَحْمَةٍ.
Warga kampung memukul maling itu tanpa belas kasihan.
أَكَلَ الْقِطِّ الْإِدَامَ فَضَرَبْتْهُ الْخَادِمَةُ بِدُونِ رَحْمَةٍ.
Kucing memakan lauk, lalu pembantu itu memukulnya tanpa belas kasihan.
هَاجَمُونَا بِالْغَازِ الْمُسِيلِ لِلدُّمُوعِ بِدُونِ رَحْمَةٍ.
Mereka menyerang kami dengan gas air mata tanpa belas kasihan.
Uslub Nahwu,
Nambah Uslub (434)
👉 LAMBAT LAUN : شَيْئا فَشَيْئًا
👉 Contoh :
شَيْئا فَشَيْئًا سَيَزِيلُ هَذَا الْفَيْرُوسُ.
Lambat laun, virus ini akan lenyap.
شَيْئًا فَشَيْئًا سَتَعْلَمُ أَنَّنِي أَحْسَنُ مَنْ يُحِبُّهَا.
Lambat laun, dia akan tahu bawa aku yang terbaik untuknya.
شَيْئًا فَشَيْئًا يَزِيدُ عَدَدُ مِنْ يَتَكَلَّمُ بِالْعَرَبِيَّةِ.
Lambat laun, tambah banyak orang yang berbicara bahasa Arab.
بَعْدَ مُدَّةٍ مِنْ الْعِلَاجِ تَتَحَسَّنُ صِحَّتُهُ شَيْئًا فَشَيْئًا.
Setelah lama berobat, lambat laun kesehatannya membaik.
يَسْأَمُ النَّاسُ شَيْئًا فَشَيْئًا مِنْ هَذِهِ الْأَخْبَارِ الْكَاذِبَةِ.
Lambat laun, orang bosan dengan berita-berita hoaks ini.
Kunjungi Juga
https://hilyah.id/category/nambah-uslub-bahasa-arab/uslub-bahasa-arab-414/
Untuk Semua Uslub Dr Nasaruddin Idris Jauhari Klik
https://hilyah.id/category/belajar-bahasa-arab-tingkat-advanced-mahir/dr-nasaruddin-idris-jauhar/
Klik Juga Uslub Bahasa Arab https://hilyah.id/nambah-uslub-1-dr-nasaruddin-idris-jauhar-belajar-uslub-bahasa-arab/
