Pertanyaan Kursus Bahasa Arab Online, Hilyah
Santri Kursus Bahasa Arab Online :
Assalamu alaikum boleh nanya ?
Guru Bahasa Arab :
Iya Silahkan
Santri Kursus Bahasa Arab Online :
Bahasa arab suuqi / Amiyah (Bahasa Arab Pasaran / Slank) itu apakah kata bahasa tanpa nahwu ?
Guru Bahasa Arab / Mentor / Tutor Bahasa Arab :
Saya tanya, bahasa Indonesia ada berapa ?
Santri Kursus Bahasa Arab Online :
iyaa kalau bahasa di negara indonesia kan banyak ada jawa ada madura dll
Guru Bahasa Arab / Mentor / Tutor Bahasa Arab :
Iyaa betul ada juga bahasa daerahnya
Ada yang baku (fusha), ada yg gaul (loe, gue dll) disebut juga bahasa pasar atau Amiyah, atau bahasa Slank, ada yg bahasa modern / (bahasa koran berita dll),.,
Nahh di Arab juga gitu
Kalau Bahasa Arab Amiyah / Suuqi (pasaran) atau Slank disebut di sini, di indonesia sebagai bahasa gaul atau keseharian, mau dii’rob gimana pun yaa bingung karena suka2 orang arab,
Sebagian Orang Arab juga banyak ga tau i’rob, terutama jika bukan dari kalangan pelajar
Seperti Indonesia, Arab juga punya bahasa daerah, Yaman, Mesir, Saudi dll, masing2 berbeda
Namun bahasa Arab Fushah Allah jaga lewat Al Qur’an, hingga akhirnya kita bisa menikmatinya,.
Bahasa di beberapa daerah misalnya antara masing2 daerah Jawa dan masing daerah Madura beda kan ?
Kenapa ?, Karena terkisis oleh zaman dan lingkungan,.
Dari situ pula Mukjizat Al Qur’an, betapa kefasehan bahasa Arab terjaga hingga saat ini
Begitu juga bahasa Inggris, ada Fushah, pasaran dan daerah2,
Bahasa Inggris Amerika, Inggris dan Australia jauh berbeda,
Bahasa Inggris dulu dan sekarang sangat jauh berbeda,
Kesimpulannya apa ?
Jenis bahasa karena faktor kultur budaya dan masa itu berbeda,
Tugas kita apa ? Belajar yg Fushah dulu, Yang lainnya gimana ? Kalau sudah belajar Fushah yg lainnya pasti bisa difahami
Santri Pesantren Ramadhan :
Ust, Coba tolong beri satu contoh karena saya tidak mengerti
Guru Bahasa Arab / Mentor / Tutor Bahasa Arab :
Saya tanya apa bahasa arabnya “terserah kamu” yg fushah
على فرحتك / على ما شئت
Tapi orang Arab Saudi malah bilang “ala kaifak”,.
Bingung kan melanggar nahwu hehehei, tp yaa Bahasa bahasa mereka, yg penting mereka saling mengerti
istilah lain namanya “dialek” daerah, cara ngomong di berbagai daerah beda2, dan tujuan utama mereka adalah faham,
Kita juga sering melanggar kaedah bahasa Indonesia koq, secara penyebutan yg Fushah ataupun kaedah, kita juga tidak mengerti aturan kaedah bahasa Indonesia S.P.O atau bahasa sesuai KBBI, nahh begit juga gambarannya bahasa Arab, bukan hanya bahasa Arab, bahkan bahasa2 di dunia,. Namun Bahasa Arab istimewa, kefasehannya terjaga, hingga hari kiamat karena adanya mukjizat Al Quran
Apa bahasa arabnya “nanti” yang fushah ?
Kalau Fushah
فيما بعد
kalau amiiyah atau suqq mereka jawab “Ba’den”
Bisa di’irob ?, Ada harokat akhir Ba’den itu harokat apa. ? Bingung kan ? Hehehe
Ga usah kita permasalahkan i’robnya
Yang penting kita cukup tau dan mengenal, karena budaya yg berbaur dengan budaya lainnya hingga pengucapan menjadi “Ba’den”, jd ga usah kita bahas nahwu, Shorof atau i’robnya
Karena bahasa yg mereka gunakan adalah bahasa komunikasi, tujuan komunikasi adalah satu sama yg lain faham,
Tentunya kalau mereka menulis tidak menggunakan bahasa “Ba’den”, karena menulis perlu level lebih tinggi dari sekedar komunikasi / berbicara,
Oke, makasih bnyk soalnya yg sangat bagus, silahkan tanya2 lg, jangan lupa perkembangan bahasanya harus ada sll