Enak buka Café atau Warmindo?
Tentunya anak-anak muda sekarang itu tidak asing melihat Café ada dimana-mana, sampai masuk di seluruh kecamatan di seluruh pelosok nusantara,
begitu juga Warmindo. Dan pertanyaannya adalah untung mana sih, Café atau Warmindo?
Disini kita akan mengulas tentang kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan dalam membuka Café, disini contohnya Café standard yang tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu modern, target pasar orang menengah sampai keatas,
trend akan naik secara konstan karena zaman sekarang anak milenial suka sekali datang ke Café untuk mengobrol dan sebagainya,
kemudian banyak inovasi yang bisa diciptakan dari sebuah minuman seperti kopi, oleh karena itu sekarang banyak macam-macam kopi
seperti kopi durian, kopi alpukat, atau kopi apapun itu, harganya pun juga Average (rata-rata) dari harga 10.000 rupiah,
itu sangat terjangkau sekali hingga ke kota-kota kecil pun akan sangat terjangkau, anda hanya butuh stand kecil, desain minimalis,
dan itu sudah bisa berjalan, kemudian dengan peminat kopi yang tinggi di zaman sekarang itu termasuk kelebihannya Café,
anda cuman modal WiFi saja sudah bisa menarik orang. Tapi, kelemahan Café adalah modal yang terbilang cukup tinggi antara 20 – 40 Juta diluar lapak dan tempat sewa, dan itu hitungan rata-rata,
kemudian margin keuntungan tidak terlalu besar alias cukup saja, apalagi kalau brand anda tidak terlalu terkenal,
pasti akan kalah dengan Kopi Kenangan contohnya yang baru-baru saja menjadi Unicorn, kemudian juga harus memiliki tempat yang strategis,
dan biaya operasional yang juga terbilang cukup mahal karena anda juga harus memiliki staff yang melayani dan sebagainya,
kemudian peralatan yang kemudian rusak dan biayanya lumayan mahal untuk diganti menjadi yang baru lagi atau diremajakan lah istilahnya,
serta harus memiliki strategis yang baik dan rapi karena banyak sekali kompetitor raksasa yang juga siap membuka Café di tempat anda, jadi anda harus pertimbangkan plus-minusnya. Tapi sekali lagi,
Tidak ada usaha yang plus, kalau semua plus maka orang-orang tidak perlu bekerja dan cukup buka usaha saja.
Tapi kalau minusnya saja seperti itu juga susah, dan anda juga harus mengerti konten sosial media dan sebagainya supaya Café di tempat tersebut bisa lebih rame.
Sekarang Warmindo, warmindo juga tidak asing bagi anak zaman sekarang,
karena sudah pasti modalnya ya Mi Indomie, karena banyak sekali orang yang suka makan Mi Indomie mulai dari anak-anak muda hingga dewasa dan banyak inovasi yang berbahan dasar Mi,
apalagi cita rasa Indomie itu sudah me-Nusantara bahkan mendunia,
modal bisa terbilang rendah mulai dari 5 – 10 Juta untuk Indomie, dan Warmindo harus dilakukan secara offline,
kemudian tempat sewa dengan harga jual yang bisa dijangkau untuk semua orang untuk Warmindo, dengan modal warung tenda pun sudah bisa berjalan, dan juga biaya operasional yang rendah,
kemudian sistem bisnis yang sangat sederhana, tinggal bagaimana anda menciptakan value, bikin konten, dan rame maka anda bisa jalan.
Kemudian kelemahan Warmindo ialah membutuhkan wilayah yang strategis, seperti di Kawasan anak-anak kuliah dan sebagainya,
kemudian membutuhkan kesabaran untuk mencapai titik BEP (Break Event Point)[1] dan itu pasti,
mungkin setiap usaha memiliki basic awal puluhan juta rupiah maka anda harus jual berapa ribu indomie untuk bisa sampai pada titik itu,
dan banyak kompetitor yang diharuskan memiliki inovasi yang lebih baik secara berkala dan terus-menerus, misalkan anda jual Indomie telor kornet,
maka anda harus memiliki indomie dengan rasa-rasa seperti cabe level 1 atau inovasi lainnya, karena jika tidak ada inovasi pasti habis,
kemudian jika hanya bermain di offline cepat atau lambat akan merugi karena hanya dapat orang-orang di Kawasan Warmindo tersebut,
sedangkan yang Namanya anak muda itu mudah bosan, kalau booming dia bisa pindah ke tempat yang lain,
kalau dia cari enak mungkin di Kawasan tersebut satu-satunya, bisa jadi anda bisa bertahan di generasi berikutnya,
misalnya Warmindo legendaris di sebuah kampus, maka hingga adik-adik kelas akan berkonsumsi disitu.
Jadi intinya ini adalah sebuah gambaran tentang Café dan Warmindo, tidak ada yang benar dan tidak ada yang salah, sudah dijelaskan plus-minusnya.
Jadi semuanya Kembali kapada anda, menurut anda apa yang terbaik? Warmindo atau Café. Silahkan mencoba..
Break Event Point atau Titik impas adalah keadaan dimana tingkat penjualan atau pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama.
Dengan kata lain, titik impas terjadi ketika total pendapatan dari penjualan sama persis dengan total biaya produksi.
Break Event Point atau Titik impas adalah keadaan dimana tingkat penjualan atau pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama
. Dengan kata lain, titik impas terjadi ketika total pendapatan dari penjualan sama persis dengan total biaya produksi.