Asyuro, idul Yatama, ceramah agama
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita kenikmatan, berupa ketakwaan Iman Taufik dan hidayah, hingga kita bisa berkumpul di tempat yang penuh barakah ini berkumpul di hari yang mulia ini.
hari ini bertepatan pada hari Asyura, hari yang sangat dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala hari yang sangat dimuliakan oleh Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, bahkan sebelumnya umat-umat terdahulu pun memuliakan hari ini, sehingga kita dianjurkan untuk berpuasa pada hari ini dan Rasulullah pun menganjurkan untuk berpuasa pada hari ke-9 agar kita berbeda dengan umat-umat sebelumnya nya jika tidak hari ke-9 maka hari ke-11 sebagai pembeda dengan umat-umat sebelumnya.
Pada hari Asyura yang sangat mulia ini kita diperintahkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam untuk melakukan amalan-amalan yang baik pada hari ini, di antara amalan-amalan tersebut ialah bersedekah mengusap kepala anak yatim dan berpuasa karena begitu mulianya hari ini betapa agungnya hari.
Hari ini juga disebut dengan
Idul Yatama (hari raya anak-anak yatim).Maka sangat dianjurkan pada masa itu untuk menyantuni anak yatim,”
mengapa disebut demikian karena pada hari ini adalah hari kesenangan para anak-anak yatim Hari kebahagiaan mereka, maka disebutlah dengan Idul yatama ya itu artinya Hari Hari kebahagiaan bagi anak-anak yatim karena kita dianjurkan untuk memberikan kasih sayang kepada, mereka terlebih pada hari ini
Hal ini pun dijelaskan dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ ، وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan baragsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya“.
Mengapa kita dianjurkan untuk mengusap kepala anak yatim mengapa kira-kira, Apa arti dari mengusap kepala tersebut ?, jika kita renungi bersama kepala letaknya ada pada bagian tertinggi di tubuh kita, bahkan kepala merupakan tempat yang sangat sentral tempat dimana seseorang berpikir bernalar merenung bertafakur pusatnya ada di kepala,
lantas mengapa kita dianjurkan untuk mengusap kepala anak yatim ? mungkin kita semua pernah merasakan masa kecil kita, bagaimana rasanya kita itu diusap kepala kita oleh orang tua kita, mengusap kepala adalah simbol kasih sayang dan memuliakan seseorang jika sudah mengusap kepala seorang anak tanpa berucap sepatah katapun ia seakan mengatakan
“aku memuliakanmu Aku menyayangimu”
begitulah simbol dari mengusap kepala kepada anak yatim, kalau kita renungi sejenak kita ini, mungkin yang udah punya ayah yang punya ibu pasti merasakan bagaimana nikmatnya diusap kepala kita kita seakan-akan dihargai dimuliakan diberi kasih sayang,
itulah mengapa kita dianjurkan untuk mengusap kepala anak yatim terutama di hari yang mulia ini, karena satu-satunya cara untuk membuat hati kita terenyuh membuat hati kita tersentuh membuat hati kita tersadar akan kenikmatan kenikmatan yang Allah berikan kepada kita, adalah dengan mengusap kepala anak yatim, karena mengusap kepala anak yatim bisa melembutkan hati kita, mengusap kepala mereka merupakan sebuah cara agar hati kita tersadar terenyuh untuk memuliakan menyayangi mereka yang membutuhkan kasih sayang, yang sangat membutuhkan perhatian, yang sangat membutuhkan kepedulian,
mengapa demikian ? kita yang punya orang tua mungkin tidak mengetahui bagaimana mereka berjuang untuk hidup tanpa adanya kehadiran orang tua,
hati kita sering kali melupakan kenikmatan kenikmatan Allah swt hingga lupa untuk bersyukur, lupa bersyukur membuat hati kita keras, maka diantara untuk melembutkan hati kita adalah dengan mengusap kepala anak yatim dan menyantuni mereka, karena sedari kecil ayah dan ibu mereka telah tiada sedari kecil mereka hidup tanpa ada sokongan dukungan perhatian orang tua sedari kecil mereka berusaha mandiri, dari kecil mereka mengasah mental mereka untuk menjadi tegar untuk menjadi sabar untuk menjadi pribadi yang tangguh.
Beruntunglah kita yang masih diberikan oleh Allah subhanahuwata’ala nafas dan kehidupan dan kenikmatan, agar kita bisa melaksanakan ibadah yang disebut dengan menyantuni anak yatim mengusap kepala anak yatim ,memberikan dukungan kasih sayang perhatian, kepedulian kepada anak yatim.
Nabi bersabda
عن سهل بن سعد، قال: رسول الله – صلَّى الله عليه وسلَّم -: أَنَا وَكَافِلُ اليَتِيْم فِي الجَنَّة هكذا، وأشار بالسبَّابة والوسطى، وفرَّج بينهما شيئًا؛ أخرجه البخاري
saya bersama orang yang merawat anak yatim seperti ini beliau menunjukkan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkan keduanya,
selebar apapun kita merenggangkan jari tengah dan jari telunjuk tetap saja keduanya sangatlah dekat jaraknya.
menunjukkan betapa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, mengatakan bahwa diri beliau adalah orang yang sangat dekat kepada mereka yang merawat Anak yatim, Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa beliau adalah orang yang sangat sangat dekat kepada mereka yang merawat, mendidik, memberikan kepedulian dan kasih sayang kepada anak yatim
maka kita semua dianjurkan untuk mendukung, memperhatikan memberikan kasing sayang kepada, mereka yang yang masih muda ini, yang berjuang di kehidupan mereka kendati pun mereka ditinggal orangtua mereka bersabar dan tegar untuk menempa diri mereka, agar kelak meraka menjadi pribadi yang baik, tangguh dan bermanfaat.
beruntunglah kita bisa mendidik anak-anak kecil ini, anak-anak yang soleh solehah
ini mengapa kita beruntung ? karena kalau mereka mereka menjadi pribadi yang dewasa, pribadi yang berjiwa besa,r pribadi yang bijaksana maka kita kita yang sudah jerih payah yang sudah mengeluarkan tenaga pikiran dan harta kita, kita tinggal memanen pahala dari mereka acapkali mereka ngaji, acapkali mereka ibadah, acapkali mereka baca Fatihah, setiap kali mereka berbuat kebaikan, setiap kali mereka berdzikir, setiap kali mereka Salat, kita mendapatkan pahala kita mendapatkan amal jariyah
itulah yang dikatakan oleh Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam
الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ المَوت
Orang yang cerdas ialah orang yang intropeksi selalu ber muhasabah tentang dirinya dan ia mengerjakan untuk akhirat mereka
kelihatannya kita yang keluar biaya
kelihatannya kita keluar pikiran
kelihatannya kita mengerahkan tenaga
namun inilah investasi terbesar kita, investasi utama kita untuk di akhirat kelak, andaikata orang tua mempunyai anak, Maka anaknya itu akan menjadi amal jariyah untuknya, coba perhatikan sekeliling kita Berapa banyak anak kecil, berapa banyak anak-anak yang kita bina, berapa banyak anak-anak yang kita asuh, Berapa banyak yatim piatu yang kita berikan perhatian, mereka adalah anak-anak kita bersama yang juga akan menjadi amal jariyah kita, maka kita ajari Mereka mengaji, kita ajari mereka ibadah, kita tuntun mereka bagaimana salat, bagaimana berzikir bagaimana untuk berbuat baik dan sebagainya.
Saya nitip pesan untuk adik adikku yang tercinta, Ayo kita merenung sejenak mengapa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dilahirkan dalam keadaan yatim piatu, ditinggal ayah beliau kemudian ditinggal ibu beliau ketika beliau masih kecil, mengapa demikian ?
para ulama mengatakan agar Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam kelak menjadi sosok yang sangat Agung dan keagungan tersebut diperoleh bukan dari kedua orang tua beliau namun dari perhatian Allah subhanahuwata’ala langsung kepada nabi Muhammad shallallahu alaihi wasalam
bagi mereka yang telah tiada ibu dan ayah mereka, jika ayah dan ibu mereka telah meninggalkan anak yang saleh dan salehah, maka beruntunglah mereka sangat beruntung lah mereka,
mengapa demikian ?
karena kendatipun ayah dan ibu kita semua ada di alam kubur, maka pahala akan terus mengalir kepada beliau, Setiap kali kita salat, Setiap kali kita bersholawat, Setiap kali kita melaksanakan aktivitas ibadah, Setiap kali kita baca Alquran, Setiap kali kita ngaji, Orang tua kita mendapatkan pahala orang tua kita mendapat transferan Amal Soleh dari kita, beruntung orang tua kita, beruntung mereka yang telah meninggalkan anak-anak yang sangat saleh dan salehah, maka yang rajin belajar, yang rajin ngajinya, yang rajin juga ibadahnya salatnya dijaga selalu.
Kesimpulan nasehat ini adala,h bagi kita yang sudah bekerja memiliki kehidupan yang baik berupa pekerjaan dan penghasilan maka hendaklah kita untuk menyisihkan waktu kita, tenaga kita, pikiran kita, harta kita untuk peduli kepada keadaan anak yatim. insya Allah pasti pasti, pasti Allah akan gantikan jerih payah kita, harta kita berkali-kali lipat Allah gantikan dengan penuh keberkahan, dan itu pasti sesuai dengan janji allah subhanahu wa ta’ala.
untuk anak-anakku, adik-adikku, ayo kita belajar yang rajin, ngaji yang rajin sholatnya dijaga, rajin-rajin sholawatan agar orang-orang tua kita yang telah tiada mendahului kita, merasakan kenikmatan berupa amal saleh yang dikirimkan oleh kita hingga beliau pun bangga memiliki anak seperti kita.
Semoga kita semua mendapatkan taufik dan hidayahnya untuk selalu berada di jalan keridhoan Allah swt.