Contents dan Daftar isi
apabila bakteri baik di tangan dihilangkan dengan alkohol dan obat-obatan, maka itu akan menghilangkan persiapan tubuh manusia memerangi bakteri buruk, ucap Syekh Yusri
Sosok Ulama Ahli Kedokteran, Syekh Yusri, Ulama Al-Azhar Mesir Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani
Hilyah, Hilyah.id – Di saat wabah melanda, banyak hal terjadi, awalnya kita tidak mengenal hand sanitizer, jadi mengenalnya, menyebutnya kata sanitizer saja lidah perlu merenggangkan otot, sekarang sudah stigma beralih ke sabun, Dettol juga banyak dicari daripada hand sanitizer abal abal hanya alcohol antah berantah campurannya, awalnya masker hanya dipakai untuk yang sakit dan dewan medis, sekarang sudah dianjurkan bahkan diwajibkan walaupun sekedar kain, desember hingga januari bertebaran meme tentang korona hingga menghubungkan halaman iqro dengan covid-19 ini, dan meme meme lainnya yang menunjukkan kekebalan penduduk Indonesia, namun para pengamat sudah siaga jauh jauh hari, termasuk para dokter hingga anis baswedan, namun semuanya terlambat, ketidak selarasan kinerja dalam segala aspek dan lini instansi, hingga tren Dr Tirta si Presiden Cimeng mulai menuju permukanan media setelah podcast deddy corbuzier hinga diundang ILC mulai berusaha mempersatukan pemikiran tanpa harus membentur benturkan antara pemerintah, tim medis dan lain lainnya, salut tuk Dr Tirta sosok muallaf dengan bijaknya menyatukan stigma, corona ini sifatnya dinamis, masih dalam penelitian, belum ada obatnya, meskipun sudah viral di media media tentang obat obat corona, kemudian beritanya tenggelam, karena memang belum valid ditemukan, maret dan april bisa dibilang puncaknya kegelisahan dan kepanikan masyarakat Indonesia karena memasuki ramadhan, mudik pun jadi pertimbangan berat, kalau boleh kita ambil sisi baiknya di saat sulit ini adalah, ada baiknya saat ini, hidup menjadi bersih, kemana mana bawa masker ala ala penduduk jepang yang selalu bawa masker.
Corona mengubah segalanya, dari gaya hidup, pola bersih, masker, jaga jarak, kalau boleh meminjam bahasa para stand up comedian, piko, kita hidup di zaman dimana kentut lebih bermartabat dari pada batuk dan bersin, pasti pada menahan bersin dan batuk kan, karena jaim khawatir di sangka terinveksi Covid-19, kalau masuk atm gimana ?, pasti parno kan sembari imaginasi ini tangan siapa yang nyentuh tombol, sesudah keluar atm malah langsung cuci tangan, bahkan teman saya masuk atm dia ambil kertas trus memencet tomblo di atas kertas, nice trick, kita tidak khawatir berlebihan karena parno dengan info info berseliweran ga jelas, siapa yang buka pintu indomaret dan alpamaret pakai siku, hahaha
Sebagaimana yang diungkapkan Ulama Al-Azhar Mesir Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani atau yang lebih dikenal Syekh Yusri,
Solusi Terbaik Melawan Covid-19 coronavirus, tidak perlu hand sanitize, apabila bakteri baik di tangan dihilangkan dengan alkohol dan obat-obatan, maka itu akan menghilangkan persiapan tubuh manusia memerangi bakteri buruk, ucap Syekh Yusri
Ulama Al-Azhar Mesir Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani atau yang lebih dikenal Syekh Yusri mengingatkan agar masyarakat tak panik berlebihan dengan wabah virus Corona.
beliau juga menyarankan agar masyarakat tak berlebihan berbelanja obat-obatan seperti hand sanitizer hingga alkohol yang saat ini begitu banyak diburu,
padahal kan sabun cukup, itulah panic buyinh
Dilansir dari Sanad Media, ulama besar dari Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir tersebut menyebut jika alkohol dan sederet obat-obatan yang diburu masyarakat saat ini tak lebih baik dari antibodi yang dimiliki manusia.
Pasalnya, setiap tubuh manusia diciptakan Allah lengkap dengan bakteri baik yang siap melawan bakteri buruk atau penyakit.
“Dan apabila bakteri baik di tangan dihilangkan dengan alkohol dan obat-obatan, maka itu akan menghilangkan persiapan tubuh manusia memerangi bakteri buruk,” katanya.
Fakta ini mengejutkan sekali bukan, yak hati hati al kohol dan obat obatan, kerasa panas loo kulit bersentuhan alcohol, pada sadar bukan ?, apalagi sering di pakai, entahlah bagaimana jadinya, semuanya gara gara hand sanitize,
Sebaik-baiknya ikhtiar menurutnya adalah menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan hanya menggunakan air mengalir.
Wudhu yang dilaksanakan sebanyak lima kali sebelum shalat wajib menurutnya juga berperan besar dalam menjaga kebersihan tubuh.
“Musibah ini dibuat oleh seseorang pastinya, dan siapa mahluk itu hanya Allah yang mengetahui. Ini sebuah mikroba yang tentunya ada jika dibuat oleh ahlinya. Maka jangan pernah khawatir, karena apa yang dibuat itu pastinya akan kembali kepada orangnya sendiri,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskan, Allah menciptakan bakteri baik pada setiap tubuh manusia untuk memerangi bakteri yang membuat penyakit. Apabila bakteri baik itu dibunuh maka sangat tidak elok.
Mencuci tangan dengan sabun sudah lebih dari cukup. Tapi yang paling diutamakan adalah mencuci tangan dengan air mengalir saja.
“Karena air tidak akan membunuh bakteri baik yang diciptakan Allah,” imbuhnya.
Syekh Yusri menegaskan, seluruh tubuh manusia dilengkapi dengan bakteri baik yang siap berperang dengan bakteri buruk. Mulai dari tenggorokan bahkan sampai anus semuanya mengandung bakteri baik.
“Maka jauhilah menggunakan obat pembersih bahkan jika itu obat pembersih mulut. Karena itu bisa membunuh bakeri yang tersembunyi di tenggorokan saat untuk melawan penyakit atau bakteri jahat. Maka cukuplah kumur menggunakan siwak dan sesuai prosedur membersihkan diri pada umumnya,” terangnya.
Disampaikan pula jika manusia diciptakan dengan mendapatkan perlindungan luar biasa sejak lahir. Maka jangan berlebihan saat menggunakan perlindungan yang dibuat dari luar. Sehingga menghilangkan perlindungan alamiah yang diciptakan dalam tubuh manusia.
“Maka jangan sia-siakan untuk membeli alat kebersihan itu di tengah wabah seperti sekarang. Tapi celakanya, pengusaha senang dengan hal itu dan terus memproduksinya tanpa memperdulikan efek buruk bagi manusia. Karena usaha memproduksi obat-obatan saat ini bukan untuk kemaslahatan manusia, tapi untuk keuntungan duniawi saja,” tegasnya.
Dia juga menyampaikan jika pada awalnya jual beli obat-obatan untuk melayani masyarakat dan obat selalu dijual dengan harga murah agar semua bisa menikmati. Tapi saat ini menjual obat seperti telah memiliki mafia, bahkan harga satu butir obat bisa mencapai puluhan juta rupiah.
“Saat ini kita itu di era di mana kebaikan kalah dengan keburukan, maka ini adalah tanda-tanda kiamat,” jelasnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah, disebutkan bahwa diantara kita dan hari kiamat akan datang banyak fitnah seperti gelapnya malam. Dan kita mesti mesti bersikap moderat dalam kebiasaan kita dan berusaha menjauhi kerumunan sebisa mungkin.
Dalam sabda Rasulullah juga disampaikan jika yang semestinya tinggal di dalam rumah dan isolasi diri adalah mereka yang sakit. Sementara untuk mereka yang sehat bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Bahkan untuk yang sakit batuk saja ada baiknya untuk tetap tinggal di rumah termasuk bagian dari orang yang tinggal satu rumah dengannya.
Sampai pada perkara salat Jumat, ada orang yang sehat harus melaksanakannya. sementara untuk yang memiliki gejala sakit agar melaksanakan salat dzuhur di rumah. Ini adalah syariat mulia yang memudahkan manusia untuk bisa beribadah dalam keadaan sakit atau tidak.
“Dan semua memiliki hukum dan ketentuan,” tambahnya lagi.
Dalam ceramahnya, Syekh Yusri juga mengingatkan agar masyarakat tak terlalu panik dengan mengunggah berbagai informasi di media sosial. Karena di era sekarang ada banyak orang yang sering menakut-nakuti dan menyebar hoax melalui media sosial
Ditegaskan pula jika virus Corona memiliki sifat seperti influenza yang sering menjangkiti sebagian besar manusia dan dia tidak akan mematikan kecuali pada seseorang yang memiliki riwayat lain.
Ditekankan pula jika virus ini masuk ke dalam tubuh hanya akan bisa bertahan selama 5 hari. Karena virus akan masuk melalui saluran tenggorokan dan pernafasan dan berdiam pada paru-paru.
Jika sudah berdiam diri pada paru-paru maka tubuh akan merasakan itu dan langsung mengeluarkan antibodi dan ini akan memakan waktu sekitar 5 hari.
“Jika kamu merasakan gejala ini atau merasakan sesak nafas maka ada baiknya berdiam diri di rumah dan tidak berkumpul dengan orang banyak atau sanak keluargamu. Dan kamu harus tinggalkan kebiasaan mencium tangan atau menggunakan peralatan seperti sendok garpu atau yang lainnya secara bergantian,” terangnya lagi.
Menurutnya, upaya tersebut dianjurkan untuk mengobati seluruh jenis penyakit menular apapun dan supaya tidak ada kepanikan. Karena itu merupakan wujud ikhtiar dan usaha untuk tidak membawa wabah dan sakit kepada manusia yang lain.
“Dan kalian harus mencegah diri dalam membahayakan yang lain. Ketika merasakan gejala hendaknya kalian berdiam diri dan menjauh dari manusia dan agar senantiasa mengkonsumi cairan,” tegasnya.
Karena tenggorokan yang lembab menurutnya mampu menghadang virus hingga ke saluran pernapasan. Dia menyarankan untuk memperbanyak konsumsi cairan yang dapat meningkatkan imun seperti yulsun dan helbah yang banyak dimanfaatkan.
Selain itu, konsumsiemon, mawalih, hingga vitamin c juga dan juga satu sendok habbatussauda atau jinten hitam di pagi hari juga dianjurkan. Tentunya harus dibarengi dengan berolahraga atau sedikit bergerak.
“Jauhilah sikap bermalasan dan tidur banyak,” pungkasnya.
13 Pesan ‘Dingin’ Seorang Dokter (Syeikh Yusri Al-Hasani) Al-Azhar Menghadapi Covid-19
Hilyah Hilyah.id – Nama lengkap beliau adalah Syeikh Dr Yusri Rusydi Sayyid Jabr Al-Hasani. Ialah ulama besar sekaligus seorang dokter dari Universitas Al-Azhar Mesir yang menyampaikan pesan ‘dingin’ terkait tentang pandemic saat ini yaitu wabah Corona yang sedang melanda dunia. Pesan itu disampaikan dalam khutbah Jumat, 25 Rajab 1441 H bertepatan 20 Maret 2020 kemarin.
kesimpulannya. Kita hidup di akhir zaman. Tingkah manusia, begitu kelewatan. Umat Islam tidak boleh takut mati, hanya boleh berhati-hati, berharap husnul khatimah, mati dalam Islam. Cuma orang kafir saja yang ketakutan mati.
Akhir zaman, jumlah manusia makin banyak. Tetapi, sedikit yang paham rasa kemanusiaan. Misal, perdagangan obat-obatan, sekarang demi memperoleh keuntungan duniawi, bukan lagi khidmah umat manusia. Tidak seperti dulu yang dilakukan demi mengobati manusia sehingga, dijual dengan harga termurah dan bisa dibeli semua orang.
Sekarang sudah berubah, obat sudah menjadi perdagangan mafia seperti halnya perdagangan senjata. Ada obat sekali minum seharga sekitar 4500 Dolar. Bagaimana kalau mengkonsumsinya setiap hari, selama sebulan, seakan obat-obatan ini hanya untuk orang kaya raya.
Berikut point-poin khutbah Syeikh Yusri Rusydi yang disiarkan di halaman FB Dr. Yosry Gabr:
1. JANGAN berlebihan menggunakan obat-obat pembersih seperti alkohol, detol dan sebagainya. Karena obat-obat itu bisa memusnahkan bakteri-bakteri baik yang bermanfaat menjaga kita dari bakteri-bakteri jahat. Bakteri baik itulah yang menjadi pertahanan pertama dalam tubuh kita. Sebagai seorang dokter aku tidak pernah memasukkan detol ke rumahku, juga tidak pernah membeli alkohol. Cukup dengan menggunakan air secukupnya. Apabila kamu berwudhu biasa dan mencuci tanganmu yang kamu lakukan 5 kali dalam sehari maka kamu aman. Apabila ditambah dengan sabun sebelum dan sesudah makan, maka itu lebih dari cukup. Karena air tidak membunuh bakteri baik.
Jadi tidak usah ikut berlebihan membeli obat-obatan pembersih, berebutan membeli karena kebodohan mereka. Dan sayangnya banyak perusahaan yang memproduksi menginginkan orang-orang terus membeli, perusahan-perusahaan itu tidak peduli yang mereka jual membahayakan manusia.
Karena begitulah perdagangan obat-obatan sekarang adalah demi memperoleh keuntungan duniawi, bukan lagi demi khidmah umat manusia. Tidak seperti dulu yang dilakukan demi mengobati manusia sehingga dijual dengan harga termurah dan bisa dibeli semua orang.
Kemudian berubah menjadi perdagangan mafia seperti halnya perdagangan senjata, bahkan ada obat sekali minum saja ada seharga sekitar 4500 Dolar. Bagaimana kalau mengkonsumsinya setiap hari selama sebulan, seakan obat-obatan hanya untuk orang-orang kaya.
Begitulah kita hidup di alam yang dikuasai yang buruk. Ini di antara tanda hari kiamat, sebagaimana yang dikabarkan Sayyiduna Nabi SAW bahwa antara kita dan hari kiamat banyaknya terjadi fitnah (huru hara atau keonaran) seperti gelapnya malam.
2. Kita harus memperbaiki tabiat dan perilaku kita.
3. Menjauhi keramaian sebisa mungkin.
4. Yang mengurung diri hanyalah mereka yang sakit seperti hidung berair, batuk, panas. Mengurung diri bahkan dari mereka yang hidup serumah.
5. Yang sehat silakan beraktifitas seperti biasa.
6. Salat Jumat pun hanya dihadiri oleh mereka yang sehat. Yang sakit salat zhuhr di rumah. Allah Ta’ala mengajarkan bagaimana beribadah saat sehat atau pun sedang sakit, semua beribadah sesuai kondisinya.
7. Tidak perlu ketakutan, atau saling menakuti dan menyebarkan hoaks dan isu melalui Facebook atau WA.
8. Virus tidak hidup kecuali pada suatu yang hidup. Dia tidak mematikan kecuali pada seseorang yang punya penyakit lain. Dan virus itu hanya hidup selama 5 hari.
9. Jadi bagi yang merasa letih atau panas, beristirahatlah, dan menjauh dari orang lain dan meninggalkan ciuman. Jangan menggunakan alat makan/minum bersama-sama, tapi gunakanlah alat pribadi, dan itulah yang mestinya kita lakukan sepanjang waktu dan untuk semua sakit menular.
10. Ini hanya sementara, insya Allah akan hilang. Ketika udara panas, virus akan mati.
11. Alhamdulillah, umat Islam tidak takut mati, mereka hanya berhati-hati dan berharap husnul khatimah yaitu mati dalam Islam. Orang kafir saja yang ketakutan mati. Muslim itu tenang dan ridha pada qadha dan qadar. Tapi kamu juga jangan menjadi sebab kemudharatan bagi mereka, jadi kalau sakit menjauhilah.
12. Perbanyak konsumsi cairan terutama yang panas, seperti yansun, helbah, lemon, vitamin C, mawalih (asinan mungkin), bisa juga degan 1 sendok habbah barakah di pagi hari.
13.        Berolah raga dan bergerak cukup agar saluran darah berfungsi baik. Tinggalkan bermalasan, muslim yang kuat lebih baik dari muslim yang lemah.
www.duta.co
www.jatimes.com