Khutbah Singkat Idul Fitri, Evalusi Makna Puasa Ramadhan

Contents dan Daftar isi

MEMELIHARA PESAN MORAL PUASA
PASCA RAMADHAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر الله اكبر الله اكبر.
الله اكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة واصيلا . لا اله الا الله الله اكبر . الله اكبر ولله الحمد .
الحمد لله جعل الاعياد بالافراح والسرور . وا شهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له العفوؤ الغفور . واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله الحبيب الشكور . اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله وصحبه الَّذِينَ يرجون تجارة لن تبور. اما بعد , فيا عباد الله اوصيكم واياي بتقوى االله وطاعته لعلكم تفلحون.


Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Hari ini adalah hari kemenangan ummat Islam, setelah sebulan penuh melakukan jihad besar berperang melawan hawa nafsu. Pekerjaan melawan dan mengendalikan hawa nafsu bukanlah suatu pekerjaan yang ringan, tetapi suatu pekerjaan yang amat berat. Oleh sebab itu prestasi pencapaian pengendalian hawa nafsu itu mendapat penghargaan yang tinggi dari Allah SWT, berupa surga. Allah SWT menjanjikannya melalui firman-Nya :

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى () فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى

Artinya “ Dan adapun orang yang takut terhadap kebesaran Tuhannya, dan dapat menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya “ ( An Nazi’at : 40-41 ).

Namun sebaliknya, barang siapa yang tidak mampu melawan dan mengendalikan hawa nafsu, barang siapa yang hidupnya selalu selalu diperbudak oleh kehendak hawa nafsunya, dan barang siapa yang selalu mempunyai batas ( tidak menaati aturan Allah


dan Rasul-Nya ), maka dia akan mendapatkan tempat yang hina didalam neraka.
Allah menegaskan dengan firman-Nya :

فَأَمَّا مَنْ طَغَى () وَءَاثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا () فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى

Artinya “ Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggalnya “ ( An Nazi’at : 37, 38 dan 39 ).

Allahu Akbar 3 X Walillahilhamd.

Kita sudah meninggalkan bulan Ramadhan, bulan penyucian rohani. Sekarang kita ber Idul fitri, kita kembali kejati diri yang proses awalnya dalam keadaan suci. Mulai hari ini kita semua memikul beban berat untuk mempertahankan kesucian ini.

Selama sebulan, Allah menyaksikan anda bangun diwaktu dini hari dan Allah mendengarkan suara istigfar anda. Alangkah malangnya bila setelah hari ini anda selalu tidur lelap bahkan melewati waktu subuh seperti bangkai tidak bergerak.


Selama sebulan, bibir anda bergetar dengan do’a, zikir dan kalimat suci Al Qur’an. Celakalah bila anda gunakan bibir yang sama untuk menggunjing, memfitnah dan mencaci maki kaum muslimin.

Selama sebulan, anda melaparkan perut dari makanan dan minuman yang halal di siang hari. Relakah anda sekarang memenuhi perut anda dengan makanan dan minuman yang haram … ?

Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Setelah hari ini, anda akan diuji : apakah termasuk orang yang menyucikan diri, berzikir, dan shalat. Ataukah melupakannya karena lebih mencintai dan mendahulukan dunia.

Apakah anda termasuk yang disebut dalam Al Qur’an :

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى () وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى

Artinya ” Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan diri, dan yang mengingat nama Tuhannya lalu di Shalat ” ( Al A’la : 14-15 )

Ataukah anda termasuk orang yang :

بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا

Artinya ” Tetapi kamu lebih mengutamakan kehidupan dunia ” ( Al A’la : 16 )

Allahu Akbar 3 X Walillahilhamd.
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Shalat Id adalah shalat yang memisahkan kita antara Ramadhan dan sesudah Ramadhan, antara hari-hari latihan kesucian dan hari-hari mempertahankan kesucian.

Rasulullah Muhammad SAW dan para khalifahnya, selalu membaca surah Al A’la pada Shalat Idnya. Apa yang terdapat pada surah Al A’la …? mengapa dianjurkan membacanya … ?

Mari kita perhatikan kembali surah Al A’la :

سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى

Artinya ” Sucikan nama Tuhanmu yang Maha Tinggi ”


Sucikan nama Tuhanmu dengan zikir, do’a, istigfar, shalat, dan amal shaleh. Sucikan nama Tuhanmu dengan terlebih dahulu mensucikan dirimu, seperti yang kamu lakukan dalam bulan Ramadhan.

الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى()وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى

Artinya ” Dia ( Allah ) yang menciptakan dan menyempurnakan, yang menetapkan ketentuan dan memberi petunjuk ”.

Inilah salah satu sifat Allah. Dia menciptakan siapa saja yang dikehendakinya dan menuntunnya kearah kesempurnaan. Dia menetapkan ketentuan dan memberi petunjuk. Hanya orang yang mengikuti ketentuan dan petunjuk-Nya yang bergerak menuju kesempurnaan.

وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَى () فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَى()

Artinya ” Dan Allah yang mengeluarkan rumput-rumputan hijau, lalu Dia menjadikannya sampah yang hitam ”

Inilah sifat Allah yang kedua, Ia menurunkan derajat orang-orang yang melanggar ketentuan dan petunjuk-Nya dari kedudukan yang mulia kelembah yang rendah. Dari rerumputan yang hijau menjadi sampah yang hitam, dari Al Mar’a menjadi gutsaan ahwa.

Allahu Akbar 3 X Walillahilhamd
Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Kita pantas cemas, memikirkan hari-hari sesudah ini. Kita patut berhati-hati menjaga diri setelah bulan penyucian berlalu. Rasulullah Muhammad SAW sering merintih memohon ampunan, padahal Beliau adalah manusia yang disucikan, manusia yang sudah mencapai kesempurnaan.

Pernah suatu saat, isteri Beliau, Ummu Salamah r.a. terbangun ditengah malam dan tidak melihat Rasulullah ditempat tidur. Kemudian ia mendengar suara Rasulullah dari sudut rumah, menangis dan berkata :

ربي لا تكلني طرفة عين

“Tuhanku, jangan tinggalkan aku sendirian walau sekejap matapun “.

Allahu Akbar 3 X Laa Ilaha Illallaahu Wallaahu Akbar, Allaahu Akbar Walillahilhamd.

Untuk evaluasi ibadah puasa (Shaum) kita, yang kita akhiri kemaren, mari kita perhatikan Sabda Rasulullah SAW ”Alangkah sedikitnya orang yang shaum, dan alangkah banyaknya orang yang lapar saja”.

Apakah kita termasuk orang yang saum …? yang kata Rasulullah SAW hanya sedikit saja …? Ataukah kita termasuk orang yang melaparkan perut saja … ?

Jawabnya dibuktikan dengan perilaku kita sesudah hari ini. Bila kita sangat hati-hati menjaga anggota badan kita dari kemaksiatan, bila kita tetap ruku dan sujud diujung malam, bila kita tetap peka melihat kesulitan kaum fuqara, masakin, dan anak yatim, Insya Allah, kita termasuk orang yang shaum. Tetapi, bila kita masih dipenuhi kedengkian kepada sesama kaum muslimin, bila kita masih mengumbar kata cacian dan makian, bila perut kita masih juga dipadati yang haram dan subhat, bila tangan-tangan kita masih juga bergelimang kezaliman, kita hanyalah orang yang melaparkan diri saja, tidak lebih dari itu, dan Al Qur’an menyebut kita ” al Asyqa ” = orang yang celaka.

Semoga Allah SWT menjadikan kita orang-orang yang takut pada peringatan-Nya dan selalu memelihara kesucian serta terhindar dari kelompok orang celaka, sebagai mana difirmankan Allah dalam surah Al A’la :

سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَخْشَى () وَيَتَجَنَّبُهَا الْأَشْقَى () الَّذِي يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرَى () ثُمَّ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَا() قَدْ أَفْلَحَ مَنْ تَزَكَّى () وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهِ فَصَلَّى()

Artinya : ” Orang yang takut ( kepada Allah ) akan menerima peringatan. Dan orang yang menjauhi peringatan itu adalah orang yang celaka; yaitu orang yang akan memasuki neraka yang besar. Kemudian didalamnya dia tidak mati dan tidak (pula) hidup. Sungguh beruntung orang yang menyucikan dirinya. Dan yang mengingat nama Tuhannya lalu di shalat ” (Al A’la : 10 – 15 )


بارك الله لي ولكم فىالقران العظيم ونفعني وإياك بمافيه من الايات والذكر الحكيم.وتقبل مني ومنكم تلاوته إنه هوالسميع العليم . أقول قولي هذا وأستغفرالله العظيم لي ولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فاستغفروه إنه هو الغفورالرحيم

Jangan Lupa Share klik

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *