Abuya Al Habib Zein Baharun, Dalwa TV, Suul Khotimah dan Khusnul Khotimah.

Berikut adalah penjelasan Abuya Al Habib Zein Baharun yang beliau sampaikan di Dalwa TV tentang Suul Khotimah dan Khusnul Khotimah dari Kitab Imam Al Ghazali.

Contents dan Daftar isi

Imam Al Ghazali, Tingkatan Suul Khotimah

Penjelasan perihal pada bab ini berhubungan tentang suul khotimah yang memiliki sebab besar menyebabkan Suul Khotimah ada pada urutan / level yang tertinggi adalah berhubungan dengan keyakinan keyakinan dan akidah-akidah yang dengannya seorang mukmin sungguh benar benar Mukmin atau dia kafir

Read More

Urutan / level yang tertinggi ini adalah urutan yang paling jelek dan paling buruk kita memohon kepada Allah kebaikan dan perlindungan

kemudian Imam Ghozali menjelaskan bahwa sebab kedua adalah urutan yang setelahnya yang lebih rendah darinya yaitu apa yang terlintas dari seseorang berupa cinta kepada dunia itu bisa menyebabkan suul Khotimah

pada orang  yang memiliki lintasan hati tersebut dan dua sebab ini memiliki cabang-cabang yang banyak dan pembahasan keduanya adalah pembahasan yang panjang, sekarang kita membahas tentang sebab kedua dari suul Khotimah yang didapatkan oleh orang-orang berupa lintasan hati berupa cinta kepada dunia yang mengalahkan keimanan dan mengalahkan kebaikan

setelah Imam Ghozali menjelaskan pada masalah-masalah yang beragam Pada bab ini bahwa Suul Khotimah kembali kepada dua sebab

Pertama ialah berhubungan dengan akidah dan sebab kedua adalah berhubungan dengan lintasan hati

Lintasan hati kecenderungan seseorang kepada cinta dunia melebihi segalanya

kemudian kita sampai pada akhir pada bab ini Imam Ghozali menyimpulkan dalam pembahasan yang panjang ini bahwa kita sudah tahu Kebanyakan sebab-sebab suul Khotimah berhubungan tentang lintasan-lintasan Yang didapatkan di hati

Maka suul Khotimah kembali kepada keadaan keadaan hati

setelah pembahasan yang panjang ini kita tahu bahwa suul Khotimah kembali kebanyakannya kepada hal-hal yang berhubungan dengan hati pada kebiasaannya,

Mungkin ada juga orang yang meninggal karena dia membunuh, minum khomr dan lain-lain, itu juga kemungkinan,

Namun kebanyakan suul Khotimah itu ada karena lintasan-lintasan hati ini

walaupun ketika kita harus mengatakan suul khotimah pada urutan sebelumnya (urutan pertama) kita mengatakan itu juga kembali kepada lintasan hati, seperti ada orang mencela Allah itu pertanda bahwa dia ada lintasan buruk kepada Allah sebab itu Imam Ghazali mengatakan bahwa ke seluruh sebab suul Khotimah disebabkan karena lintasan-lintasan hati Dan getaran hati nabi bersabda 

إِنَّ القُلُوبَ بَيْنَ أَصَبِعِي الرَّحْمَن

Sesungguhnya hati hatti berada pada jari jemari yang maha pengasih

kapanpun ia membalikan semuanya

Dzat yang membolak-balikkan hati ialah Allah Subhanahu Wa Ta’ala ia memberikan Hidayah kepada yang ia inginkan dan tidak memberi Hidayah kepada orang yang ia inginkan

Adapun perihal Hidayah adalah milik Allah subhanahu wa ta’ala dan Iya dengan kemuliaan-nya dan keutamaannya memberikan keimanan kepada orang yang ia inginkan dan dengan keadilannya Iya tidak memberikan  Hidayah kepada orang yang ia inginkan 

 Oleh karena itu kebanyakan ulama mendorong kita untuk kita selalu merenung berpikir dan bersyukur kepada nikmat Hidayah dan Taufiq karena Hidayah dan Taufiq 


Terkadang orang kepengen Hidayah tapi Allah tidak menginginkan demikian

Terkadang orang kepengen untuk mendapatkan Taufik untuk taat kepada Allah untuk beragam ketaatan

Tapi ketika Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak memberikan taufiq maka tidak akan terjadi

Maka Allah mengkhususkan orang-orang yang mendapatkan Taufik dan hidayah kepada yang ia inginkan dengan kemuliaan-nya dan tidak memberikan Taufik dan hidayahnya kepada orang yang ia inginkan dengan keadilannya 

Kita kembali (kepada pembahasan) bahwa sesungguhnya suul Khotimah kembali kepada keadaan keadaan hati

yang menentukan yang memutuskan bahwa seorang hamba meninggal dalam suul Khotimah Atau lainnya nya adalah hal hal bergerak pada hatinya pikirannya berupa aqidah dan lintasan lain-lain 

hal ini tidak masuk dalam ikhtiyar (upaya yang bisa diusahakan)

walaupun hal-hal yang membuat hamba terbiasa untuk mengerjakan ketaatan dan menjauhi segala lintasan-lintasan buruk ada pengaruh yang besar (terhadap suul khotimah) namun hati manusia ada pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala Allah bisa membolak-balikkan kapan ia hendaki

 Oleh karena itu sungguh besar rasa ketakutan (Khouf) orang-orang Arif dan orang-orang taat kepada Allah, dengan ketaatan ketaannya mereka tetap takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala pada suul Khotimah, tetap mereka mencurigai diri mereka, setiap orang berhati hati kepada diri mereka, berhati-hati pada hal yang menyebabkan pada suul khotimah

Dan ini merupakan perkara rasa takut (bab khouf) yang dituntut untuk setiap hamba agar setiap hamba berhati-hati pada hal yang menyebabkan su’ul Khotimah 

Maka tidak boleh seorang dari kita merasa aman dan merasa bisa meninggal dalam Khusnul Khotimah walaupun tanpa usaha dan upaya

Hingga ia tidak sembarangan untuk bersikap misalnya dengan dia mendengarkan kan hal-hal yang mungkar, atau dia membaca hal-hal yang mungkar, walaupun Iya adalah orang Sholeh, walaupun ia taat, karena iman berhubungan dengan lintasan lintasan hati-hati dan lintasan lintasan di hati yang menggerakkan yang membolak-balikkan adalah Allah Subhanahu Wa Ta’ala, jadi walaupun iya menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala, maka ia tetap merasa mencurigai dirinya, dia merasa tidak tenang dan dia tidak mengerjakan hal-hal yang sekiranya dia akan meninggal dalam keadaan itu dalam hadis yang  Ma’ruf (sudah dikenal dan tersohor) bahwa seseorang yang mengerjakan dengan amalan amalan Ahli Surga hingga kemudian Sebelum meninggal iya mengerjakan hal-hal yang menyebabkan suul Khotimah, maka ia pun masuk neraka

Maka bersungguh-sungguhlah

Cerita tentang Suul Khotimah

dalam hadis yang dikenal tersebut diceritakan bahwa seseorang mengerjakan amalan-amalan Ahli Surga (berupa ketaatan dan ibadah seumur hidupnya) kemudian sebelum meninggal ia meninggal dalam keadaan su’ul Khotimah karena mengerjakan hal-hal yang yang yang menyebabkan suul Khotimah

Jadi tahunan yang telah dia kerjakan itu, maka jika seseorang di tutup usianya dengan suul Khatimah, Maka hal-hal  sebelumnya walaupun 60 tahun dalam keadaan ibadah, walaupun 60 tahun dalam ketaatan, namun pada akhir hidupnya nya akidahnya berubah menjadi akidah yang sesat dan dia meninggal, maka dia meninggal dalam keadaan su’ul Khotimah, 60 tahun menyembah Allah namun ia menutup usianya dengan lintasan pikirannya akidah yang sesat yang rusak, berlawanan dengan Akidah yang benar, kemudian dia meninggal, maka dia meninggal dalam suul Khotimah,

Cerita Tentang Khusnul Khotimah

Sebaliknya tentunya seseorang mengerjakan pekerjaan ahli neraka kemudian dia berubah di akhir hidupnya dia beriman dan mengerjakan kebaikan dan dia meninggal

dia meninggal dalam Khusnul Khotimah, maka hal sebelumnya sebagaimana sabda Nabi

التائب من الذنب كمن لا ذنب له

orang-orang yang bertaubat seakan-akan tidak ada dosa sebelumnya dan Allah menggantikannya dengan iman dan Taufik maka ia menjadi mukmin dan dan mendapatkan taufiq.

Jika ia meninggal dalam keadaan Demikian maka ia iya mendapatkan khusnul Khotimah

walaupun ia hanya memiliki keimanan sebelum dia meninggal hanya satu jam bahkan walaupun Cuma satu menit

60 tahun Ia melanggar perintah Allah namun di akhir hidupnya, iya menyesal kemudian dia bertaubat kepada Allah kemudian setelah dia bertaubat tidak sampai 10 menit iya meninggal

maka dia meninggal dalam Khusnul Khotimah,

meninggal dalam keadaan saat ia dilahirkan ibunya tanpa dosa tanpa kesalahan,  tanpa noda karena orang yang bertaubat seakan-akan ia tidak ada dosa sebelumnya.

 Maka ketika dalam keadaan demikian orang kafir menjadi mukmin, orang maksiat menjadi taat, jika mereka meninggal dalam keadaan  demikian maka mereka meninggal dalam Khusnul Khotimah, taubatnya menggiring mereka kepada surga

Namun sebaliknya orang pertama yang menyembah Allah di seluruh umur hidupnya kemudian mengakhiri hidupnya dengan lintasan hatinya  hal-hal yang menyalahi akidah atau naudzubillah iya murtad, di akhir hidupnya walaupun 1 detik, ia meninggal maka Iya suul Khotimah iya meninggal dalam keadaan kafir yang meninggal dalam keadaan maksiat.

 yang meninggal Suul Khotimah dalam keadaan kafir maka ia meninggal dalam keadaan level suul Khotimah yang tertinggi, adapun yang meninggal dalam keadaan maksiat maka ia meninggal dalam keadaan level Khusnul Khotimah yang setelahnya.

Maka kita kembali kepada apa yang disampaikan oleh Imam Ghazali bahwa Suul Khotimah atau khusnul khotimah kembali kepada lintasan hati, keadaan hati.

Oleh karena itu sebagaimana yang kita sebutkan, orang-orang yang Arif, orang orang Saleh yang taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala mereka masih takut untuk hal-hal yang bisa menjadikan mereka kepada suul Khotimah Dan inilah dianjurkan maka seyogyanya seseorang untuk tidak terbuai dengan ketaatannya.

Dan inilah ketakutan yang dianjurkan, Karena manusia dianjurkan untuk tidak tertipu dengan ketaatan nya dengan dia merasa bahwa ketaatannya bisa membawanya ke surga

Sifat Para Salaf dan Arif billah

kita mendengar orang-orang Saleh berucap Andai saja saya tahu bahwa Allah menerima satu kali ucapan “Subhanallah” maka aku akan memberikan orang-orang Penduduk kota ini makan sebagaimana yang diceritakan orang-orang Arif Billah 

Jika sebuah ucapan “Subhanallah”  Allah kabulkan maka aku akan berikan makan orang-orang penduduk kota ini makanan, dan ini adalah sifat orang yang sampai kepada Allah, ia menghamba kepada Allah, ia menyembah Allah selama hidupnya, namun ia tetap merasa hal yang ia lakukan bercampur dengan hal-hal yang dapat menodai amal tersebut seperti riya, ujub, sombong dan lain-lain, selalu merasa amalannya tidak diterima

Habib Abdullah bin Husein bin Thohir

Sebagaimana Habib Abdullah bin Husein bin Thohir yang mengumpulkan anak-anaknya kemudian berkata apa yang kamu inginkan untuk ditambah daripada bulan Ramadan ini kemudian anak-anaknya pun menceritakan yang ingin ditambahkan berupa amalan amalan dan membaca al quran, Kemudian beliau menangis

Maka anak-anaknya pun bertanya kenapa beliau menangis

Habib Abdullah bin Husein bin Thohir pun menjawab Aku tidak bisa menambah waktuku untuk ibadah pada Bulan Ramadan ini karena aku telah penuh waktuku

Beliau Berucap “Beruntunglah kalian, masih bisa menambahkan amal kebaikan kalian, karena saya sudah tidak bisa, waktu saya telah penuh”

Karena Habib Abdullah bin Husein bin Thohir telah memenuhi waktu seluruh hidupnya dengan ibadah, sehingga tidak bisa lagi menambah karena seluruh umurnya penuh dengan ketaatan Ia pun menangis, karena ia tidak mampu lagi untuk menambah ibadah, 24 jam penuh dengan ketaatan dia tidak mampu lagi menambah ketaatan hingga menjadi 25 jam  oleh karena itu  beliau menangis ditambah iyu beliau merasa takut dan merasa tidak diterima oleh Allah swt. ketakutan inilah yang dianjurkan.

Bagaimana Seseorang Menyikapi amal amal baiknya

Maka seorang Janganlah tertipu dengan amal kebaikannya tapi bersyukurlah kepada Allah dalam nikmat Taufik nikmat tersebut, Namun ia seyogyanya dia  terus berhati-hati

Kemudian dia tidak istirahat dan tidak merasa senang, dia terus merasa dirinya bercampur dengan hal-hal yang merusak amal sholehnya

namun Disamping itu harapan juga dianjurkan Wajib ada di di sisi posisi ini untuk mendapatkan haknya

Keseimbangan antara Khouf (rasa takut) dan Roja (harapan)

sebagaimana jelas kepada kalian bahwa seorang hamba harus berada antara ketakutan dan harapan dalam keadaan seimbang hingga ketakutan dan harapan itu layaknya dua sayap burung untuk terbang yang harus seimbang, sehingga tidak boleh satu dan lainnya lebih berat hingga membuat tidak seimbang

Sumber Tulisan / Video

{LIVE} HALAQOH HADROMIYYAH MAGRIBIYYAH BERSAMA ABUYA AL HABIB ALI ZAINAL ABIDIN BIN HASAN BAHARUN

Ceramah Agama

Tulisan ini merupakan Transkip dan terjemahan dari Video tersebut, Mohon maaf jika Hilyah.id ada salah dalam penulisan, lebih diutamakan menonton Video dari Dalwa TV agar kita bisa mendengarkan Nasehat dari Abuya Al Habib Zein bin Hasan Baharun Pengasuh Pon Pes Darullughah Wadda’wah / DALWA

Jangan Lupa Share klik

Related posts