Contents dan Daftar isi
Kontroversi Lagu Aisyah Istri Nabi, Lagu Aisyah Istri Rasulullah
Trending Lagu Aisyah Istri Rasulullah Menuai Trending berikut tanggapan sahabat :
https://www.facebook.com/miss.cupid
Perihal lagu romantisme kisah Nabi dan Sayyidah Aisyah saya memiliki pandangan lain yang mungkin berbeda dengan teman-teman yang tetap istiqomah dengan tawadlu’nya dalam menta’dzimi istri dan dzurriyah Nabi, mohon maaf, tapi saya mengkritisi orang-orang yang memiliki standar ganda dalam menilai hal ini.
Ada yang berteriak tidak punya adab karena memanggil Aisyah tanpa Sayyidah, tapi di sisi lain ketika kita mengucapkan Sayyidina Muhammad malah dibilang bid’ah dan mengkultuskan Nabi? Adaaaa 😄 ndi wong e reeek, dasar ublek’an kopi dalgona 😒
Dalam kitab syiir Aqidatul Awwam, syii’ir-syiir sholawat dan beberapa Sirah Nubuwwah juga dijelaskan nama-nama istri Nabi tanpa penyebutan gelar Sayyidah, seperti dalam qasidah Sa’duna fiddunya disebutkan Khadijah al-Kubra, juga putri Nabi Fatimah az-Zahra, pun lagu-lagu sebelumnya yang menceritakan Khodijah istri setia, Fatimah putri tercinta, tanpa Sayyidah, tentu saja bukan berarti Sang Muallif (pengarang) tidak memiliki adab kepada istri-istri dan dzurriyyah Nabi, hanya saja ada saatnya kita memakai Sayyidah ada saatnya tidak. Sebagaimana ada saatnya kita bersholawat singkat “Shallallah ‘ala Muhammad”, ada saatnya kita bersholawat “Allahumma sholli ‘alaa Sayyidinaa Muhammad”
Lalu tentang lirik lagu yang menggambarkan Sayyidah Aisyah, Saya melihat ada beberapa pengkover lagu ini dengan disertai model video klip yang seolah menggambarkan sosok Sayyidah Aisyah, ini sebenarnya yang kurang elok, dan saya benar-benar terganggu dengan hal ini, karena demi Allah, tidak ada satu pun di dunia ini yang dapat menggambarkan sosok Sayyidah Khadijah, Sayyidah Aisyah maupun istri Nabi yang lain pada saat ini hingga akhir masa. Maka mereka para istri Nabi disebut Ummahaatul Mu’miniin.
Saya menikmati lagu ini, versi mana pun asalkan tanpa model, Nabi pun diceritakan dalam Barzanji “Al-alifiyul anfi, mimiyul fami, nuniyul hajib” Bagaikan huruf alif bentuk mancung hidungnya, bagaikan huruf mim bulat mulutnya, bagaikan huruf nun lengkung alisnya. Dan Sayyidah Aisyah, yang pipinya kemerah-merahan, sehingga Nabi memanggil Sayyidah Aisyah dengan panggilan sayang “Yaa Humaira”.
Mengapa Sayyidah Aisyah meriwayatkan banyak hadis tentang keromantisannya bersama Kanjeng Nabi? Untuk memberikan contoh kepada ummatnya agar senantiasa berbahagia bersama pasangannya meskipun dengan cara yang sederhana. Tapi ya jangan cuma mempelajari “private life” Kanjeng Nabi dan Sayyidah Aisyah, pelajari juga ilmu-ilmu fiqh terutama tentang fiqh hadis wanita yang diriwayatkan Sayyidah Aisyah, ojo mung dolek enak-enak e 😂🤣
Intine, nek seneng nyanyio gak seneng suwe-suwe lak apal lirik e, seperti kata Mbah Tedjo “semakin ku benci lagunya semakin ku hafal liriknya” 😂 berterima kasihlah pada para pengkover karena dengan adanya lagu ini kita sejenak melupakan berita-berita menakutkan tentang koronahhh 😂😂😂