Perbedaan Kata Manusia Dalam Bahasa Arab

Dalwa English Club
Dalwa English Club

Saya sangat suka mempelajari bahasa arab, diantara agar kita bisa inget kuat menghafal kosa kata bahasa arab, maka caranya adalah kita saling menghubungkan kosa kata satu sama lainnya yang memiliki makna serupa atau disebut dengan sinonim, maka dengan itu ingatan kita akan semakin kuat untuk menghafal kosa kata

demikian cara cepat menghafal kosa kata bahasa arab, maupun bahasa inggris dan bahasa lainnya.

النَّاسُ – الإِنْسَانُ – البَشَر – الوَرَى – البَرِيَّة – الإِنْسُ

النَّاسُ Diambil dari kata نَوْس”, yang artinya pergerakan, karena manusia mempunyai gerakan yang lebih bernilai dan sempurna dari makhluk lainnya  
الإِنْسَانُ Diambil dari kata “نِسْيَان” yang berarti lupa dan kelalaian, dan tidak dikatakan lupa kecuali pada makhluk yang mempunyai akal untuk menyerap sebuah ilmu سُمِّيَ الإِنْسَان لِنِسْيَانِهِ,  
البَشَر Diambil dari kata ‘basyarah’, yang berarti keindahan. Karena manusia diciptakan sebagai makhluk yang sempurna,   
الوَرَى Dalam penyebutan النَّاس lebih umum pada mereka yang hidup maupun yang telah mati, namun  pada kata الوَرَى  lebih dikhususkan hanya pada mereka yang masih hidup  
البَرِيَّة Dari akar kata  “bariy” (debu) atau “bara’a” yang artinya membedakan, karena Allah menciptakan manusia secara berbeda  
الإِنْسُ Dari asal Akar katanya mempunyai makna  melihat { فَإِنْ ءَانَسْتُم } أبصرتم { مِّنْهُمْ رُشْداً } صلاحا في دينهم ومالهم  ( تفسير الجلالين) Karena manusia bisa dilihat dengan indra mata sebaliknya jin, kata  الإنس merupakan lawan kata الجن.
  • وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آَذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ ( الاعراف 179)
  • قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآَنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا

     ( الإسراء 88 )

  • وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا رَبَّنَا أَرِنَا الَّذَيْنِ أَضَلَّانَا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ نَجْعَلْهُمَا تَحْتَ أَقْدَامِنَا لِيَكُونَا مِنَ الْأَسْفَلِينَ ( فصلت 29 )
  • وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا ( الجن 6 )
  • يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَنْ تَنْفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانْفُذُوا لَا تَنْفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ

( الرحمن 33  )

  • وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ( الذاريات 56 )

Kenapa  disebut  الإنسان ?

Seorang penyair berkata :

وَمَا القَلْبُ إلا أنَّه يَتَقَلَّبُ وَمَا سُمِّي الإنْسانُ إلاَّ لِنَسْيِهِ

Tidaklah dinamakan manusia (insan) karena sifa nisyannya (lupanya) dan tidaklah disebut hati (Qolbu) karena ia sering bergejolak (yataqollabu)

Sedangkan kambing dan sapi disebut بهيمة ?

Sapi dan kambing walaupun sering berbaur dengan manusia akan tetap merasa “mubham” (dibingungkan / bingung ) Karena tidak mempunyai akal untuk mengerti

Jangan Lupa Share klik

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *