ini adalah pembahasan tentang Nahwu Shorof secara lengkap, semoga memudahkan para pelajar terutama pemula
Contents dan Daftar isi
Pengantar Ilmu Nahwu Habib Hasan Baharun
Kitab Pengantar Ilmu Nahwu Habib Hasan Baharun sangat memudahkan pelajar dalam memahami Nahwu, silahkan dikunjngi pembahasan berikut ini, Pengantar Ilmu Nahwu
Huruf Jar
Apakah yang disebut dengan huruf jar,
huruf jar adalah
من artinya dari
إلى artinya ke
عن artinya dari
على artinya di atas
في artinya di dalam
رب artinya mungkin
ك seperti
ل untuk / kepemilikan
Untuk lebih mudahnya, yuk kita tonton video belajar bahasa arab berikut ini
Saya Akan Membahas Proses Cepat Belajar Nahwu Shorof sembari belajar bahasa arab, insya Allah akan saya tambahkan list list materi Nahwu Shorof disini
untuk list daftar isi dalam proses insya Allah saya sajikan semudah mungkin.
Berikut Daftar isi Nahwu Shorof (Masih Dalam Proses)
saya tulis dengan istilah “Pengenalan”, karena bisa kenal saja dulu sudah sangat bersyukur, siapa tau sayang dan cinta dengan bahasa arab hehehe, tinggal klik aja tema yang ingin dibahas, setiap tema masih dalam proses perkembangan.
Pengenalan Fiil Madhi
Untuk Lebih Lengkap Silahkan Download table fiil Madhi
Pengenalan Fiil Mudhari / Mudhori
Pengenalan Fiil Amar
isim makrifat dan isim nakiroh kalau ini insya Allah mudah difahami.
Apakah yang disebut dengan Masdar ? kalau memahami masdar pelan pelan saja, sebenarnya mudah, hanya kita kaget dengan istilah masdar, jika pernah belajar bahasa inggris pasti mengenal istilah gerund nah gerund adalah masdar
Tulisan tulisan ini akan membuka mindset kita, dalam mempelajari bahasa arab, maka pembelajaran bahasa arab semakin optimal
untuk cara mudah belajar bahasa arab maka klik https://hilyah.id/cara-belajar-bahasa-arab-dengan-cepat/
Namun Sebelumnya silahkan baca tulisan pengalaman saya dalam menguasai Nahwu dan Shorof, mungkin bisa jadi pertimbangan dan buah pemikiran baru, setidaknya para pembaca Hilyah.id bisa memahami dan mengerti sudut pandang saya dalam belajar dan menguasai bidang ilmu.
Kritis Berlebihan Dalam Nahwu Shorof
sifat kritis bagus, namun kalau berlebihan juga, gimana gitu yaa, hal hal berlebihan biasanya sih tidak baik, biasanya yaa.
terkadang kita memaksakan diri kita untuk memahami detail nahwu dan shorof padahal kan itu bukan proses utama,
seperti pertanyaan
“Nahwunya jadi apa ?!”, “Tarkibnya Bagaimana ?!”, “Hukum Nahwunya gimana?”
hingga lupa esensi dasar untuk menghafal kosakata yang banyak dan melatih percakapan, itulah mengapa ada yang bisa Nahwu Shorof namun lidah tidak terbiasa, ibarat orang sering update status di FB dengan segala retorika dan teori tertulis, tapi setelah ketemu orangnya malah karakternya pendiem dan ga banyak ngomong, seperti saya wkwkwkwk, saya nulis lancar ngomong tidak xixixi.
oke saya mohon maaf judul semacam clickbait dan memancing untuk membaca, namun saya pernah dilema, saya bisa memahami dan menerjemahkan isi kitab pada kelas 4 ibtidai’ namun saya masih belum faham detail nahwu shorof, pikiran saya tentang nahwu shorof baru terbuka lebar ketika kelas 1 tsanawi, dan ini adalah cerita saya tentang proses belajar bahasa arab, tentunya proses kita masing masing berbeda, ini adalah sudut pandang saya, tentunya memandang tanpa harus menyudutkan ucap Fiersa Besari xixixixi.
Esensi Belajar Bahasa Arab dan Peran Penting Nahwu Shorof.
esensinya untuk level dasar adalah terbiasa dan bisa berbicara bahasa arab kemudian rutin memahami dan menghafal kosakata dasar, tentunya seiring waktu nahwu dan shorof akan bisa difahami secara detail dan faham secara lebih luas, buya yahya pernah berucap terkadang seseorang terlalu ditekankan untuk belajar tajwid sampai pada titik mulutnya harus sempurna dalam pengucapan hingga lupa esensi baca Al Quran, akhirnya dia down hingga minder dan tidak baca Al Quran dalam waktu yang lama, padahal semestinya biarkanlah anak anak baca Al Quran dulu,
namanya juga anak anak seiring waktu sambil kita bimbing dan pantau juga anak itu akan sadar kalau tajwidnya kurang hingga kemudian dia belajar lebih dalam, itulah mengapa anak gadis saat ini lebih mengutamakan bahasa korea daripada bahasa arab, lebih hafal kosakata dan ungkapan korea dari pada belajar untuk menguasai bahasa arab, bukan masalah bahasa korea atau bahasa arab, karena saya juga suka film korea dan india wkwkwkwkw,
yang ingin saya jelaskan adalah, bagaimana kalau seseorang sudah jatuh hati maka bahasa pun akan lebih mudah dimengerti, saya juga tidak menepiskan sungguh sangat penting nahwu shorof, karena saya juga memahami nahwu shorof, pernah hafal alfiyah, ngerti balaghah, sedikit banyak ngerti mantiq bahkan saya bisa ilmu arudh, wah pamer, bukan maksud saya pamer, saya cuma menceritakan hal yang semestinya sedikit kurangnya atau kekhilafannya dalam nahwu dan shorof tidaklah mengurangi nilai keilmuan seseorang tidak pula mengurangi nilai kebaikan seseorang,
iya betul, bisa fatal untuk salah memahami nahwu dan shorof, hanya saja yang ingin saya jelaskan adalah proses awal dalam mempelajari bahasa arab, saya cuma ingin membahas betapa pentingnya Nahwu Shorof, tentu saja Nahwu Shorof sangatlah penting, bagaimana semestinya untuk pemula belajar bahasa arab menurut versi saya, karena terkadang, terkadang lo yaa, disibukkan membahas “bagaimana tarkibnya”, “apa i’robnya” itu ketika saya berumur 13 tahun adalah ucapan yang sangat menakutkan dan membingungkan bagi saya, tapi ketika umur 13 tahun saya sudah lancar berbahasa arab, aneh kan ?, tidak juga hehehe.
Proses Menguasai Nahwu Shorof
jadi proses pemula untuk belajar bahasa arab adalah menghafal kosakata, belajar muhawaroh / percakapan, menghafal ungkapan kalimat, latihan membentuk kalimat, membaca, begitu seterusnya ada pun nahwu shorof, kita belajar sambilan, ketika level kemampuan berbicara bahasa arab sudah meningkat maka memahami nahwu shorof lebih mudah, saya inget betul juga ketika bisa bahasa inggris kosakata diperbanyak melatih mental dan PD kemudian seiring waktu saya belajar grammar, dan boom !, cepat sekali saya faham, kenapa cepat ?, karena grammar bahasa inggris tidak sesulit Nahwu Shorof bahasa arab wkwkwkwkw.
sebagai gambaran pengalaman saya, saya belajar pada tahun 2002 bisa bahasa arab selama 3 bulan, yak 3 bulan saya dan teman teman sudah praktek bahasa arab sebisanya, nahwu shorof ?, entahlah hahaha, 3 bulan masa semua ilmu langsung bisa masuk di otak, setelah 3 bulan mahir bahasa arab barulah dikenalkan nahwu shorof dan latihan baca kitab, untuk mencapai proses bisa baca kitab kira kira perlu waktu setahun, ada pun untuk bisa lancar dan menguasai maka akan sampai memakan waktu 2 tahun, itu pengalaman pribadi saya yang belajar ala kadarnya dan kurang belajar intensive, jika lebih ditekankan mungkin lebih cepat.
kalau sekarang kemampuan bahasa arabnya bagaimana ?, ini kalau ngetik bahasa arab di keyborad komputer saya sudah tidak lihat keyboard lagi dan ngetik harokat bahasa arab sudah ga mikir panjang lagi, saking lancarnya Nahwu Shorof hahaha.
maaf tulisan saya sering bercanda, semoga ilmu dan pengalaman yang didapatkan pembaca sungguh sangat serius dan bermanfaat, sekali lagi saya ucapkan, pengalaman masing masing berbeda,
saya pernah ngajarin teman saya untuk desain grafis saya selalu berucap “Mereka Customer atau yang minta desain, tidak akan pernah mau tau bagaimana prosesmu, karena mereka cuma melihat hasil jadi, kalau memuaskan mereka senang kalau tidak mereka bakal komplain dan kritik”, jadi bagaimana pun prosesnya, kita sering sering evaluasi diri kita, apakah yang kurang dari kita baik dalam pembendaharaan kosakata muforadat, kurangnya pemahaman nahwu shorof, tidak PD berbicara, berbicara terbata bata dan lain lain.
thanks sudah setia membaca Hilyah.id, untuk daftar isi tentang nahwu shorof seiring waktu pasti bertambah, seing sering mampir ke halaman ini, save halaman ini