Para pelajar di Tarim, Hadramaut, mengenal al-Alim Al-Allamah Al-Habib Ali Masyhur bin Muhammad bin Salim bin Hafidh BSA, sebagai sosok rendah hati dan ramah. Biasanya kalau ada pelajar sowan minta nasehat, beliau tidak banyak cakap. Hanya beberapa poin tapi mengena di hati.
Penguasaannya atas khazanah keilmuan madzhab Syafi’i dan kajian lintas madzhab membuatnya didaulat sebagai Mufti Tarim, sebuah posisi prestisius yang menunjukkan reputasi keilmuan dan kemuliaan pribadinya.
Habib Ali juga sangat menghormati dua adiknya, Habib Aththas dan Habib Umar bin Hafidz. [Nama terakhir, kita tahu, merupakan salah satu ulama berpengaruh di dunia yang jaringan murid-muridnya membentang lintas benua]
Demikian tawadlu’nya, ketika bertemu dengan adik-adiknya, mereka saling berebut mencium tangan.
Di salah satu video bahkan terjadi kejadian unik. Ketika diminta untuk berdoa, beliau malah meminta Habib Umar yang memimpin prosesi. Sebaliknya, sang adik kembali meminta kakaknya yang mengawali doa. Demikian beberapa kali hingga akhirnya Habib Umar mengalah sambil tersenyum.
Lahul Fatihah….
