Pada Pembahasan Kali ini saya akan membahas tentang pemikiran al imam al ghazali tentang buah hasil dari sifat zuhud, beliau menerangkan hadits
قَالَ النَّبِيُّ مُحَمَّد
“السَّخِي قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ قَرِيْبٌ مِنَ النَّاس قَرِيْبٌ مِنَ الجَنَّة
البَخيل بَعِيْد مِنَ اللهِ بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيْدٌ مِنَ الجَنَّة”
—
وَالبُخْلُ ثَمْرَةُ الرَّغْبَةِ فِي الدُّنْيَا، وَالسَّخَاءُ ثَمْرَةُ الزُّهْدِ
وَالثَّنَاءُ عَلَى الثَّمْرَةِ ثَنَاءٌ عَلَى المُثْمِرِ لَا مَحَالَة
Orang yang dermawan dekat dengan Allah,
dekat dengan orang orang, dekat dengan surga.
Orang yang pelit jauh dari Allah.
jauh dari orang orang jauh dari surga (Hadits)
—
dan pelit adalah buah / hasil cinta pada dunia.
dan dermawan adalah buah / hasil dari Zuhud
dan pujian pada “hasil” merupakan pujian (juga)
pada “yang menghasilkan” secara pasti
—-
ini adalah pembahasan dari al imam al ghazali dari kitab Ihya Ulumuddin.