Diary Hanifansyah, Hari selanjutnya, setelah jatuh dari rel kereta api, hati ini jadi was was dan lebih teliti dalam memperhatikan jalan, semacam hati lebih memiliki kepekaan dalam scanning seluruh keadaan jalan, sahabatku dulu pernah memberikan kaedah, dalam keadaan motor agak cepat lebih baik kita kena lubang dari pada kita harus berpaling, karena terkadang ketika kita banting stir, kita malah shock dan kaget, belum lagi motor dan mobil di sekitar bisa saja, naudzubillah menabrak kita, so, lebih baik kita yang kena lubang.
namun kali ini lubang di bangil dekat rel itu parah parah bro, belum lagi hujan bikin licin rel kereta, di sisi rel persis udah ada lubah dalam, parah banget kali, siang tadi saya kembali melewatinya karena tuntutan kerjaan, sambil lutut perih saya renggangkan kaki ke tanah, dengan perasaan trauma saya melewati rel, sangat licin, setelah melewatinya, Alhamdulillaaaaaaah, rasa syukur tak terhingga bisa melewatinya, sekian,
tulisan ini murni hanya sekedar merangkai kata, tanpa ada tujuan menyudutkan atau pun apapun, hanya sekedar mengisi konten web dan melatih aksara