السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ , وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ , سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ . أَمَّا بَعْدُ :
Dengan
memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas Taufiq, hidayah dan inayahnya, sehingga kita dapat
melaksanakan aktifitas yang menjadi kewajiban kita. Shalawat serta salam kita
haturkan kepada Baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,
keluarga, dan para sahabatnya.
- LATAR BELAKANG
Bahasa kian berkembang dari masa ke masa. Dari peradaban satu ke peradaban setelahnya, hingga sekarang. Pada masa kini, dunia kian menyempit dengan adanya media-media yang memudahkan manusia untuk saling berinteraksi, berkomunikasi, atau bahkan menarik suatu informasi. Diantara bahasa internasional yang kerap digunakan oleh khalayak umum adalah Bahasa Inggris. Bahasa ini dipergunakan secara menyeluruh di berbagai aspek kehidupan di era modern. Dimulai dari perguruan tinggi, teknologi informasi, adaptasi bahasa intelektual masa kini, hingga lingkungan sekitar kita yang bahkan bukan penduduk berbangsa Inggris itu sendiri.
Menyadari hal-hal tersebut, kami kian terus berupaya untuk mengasup, menumbuhkan, mengembangkan, dan menyebarkan bahasa tersebut untuk dipelajari, dipahami, dan diaplikasikan oleh setiap peserta didik yang mengikuti program kami.
Demi mensukseskan berjalannya sebuah rencana besar, tentu dibutuhkan upaya yang tidak kalah besar. Kami terus memaksimalkan segala penggunaan fasilitas sederhana yang kami miliki demi berjalannya program kami dari masa ke masa. Alhamdulillah, kami telah mencapai suatu titik dimana kami dapat berkembang lebih pesat dengan adanya dukungan dari beberapa pihak, juga dengan adanya beberapa sukarelawan yang bersedia bergabung dalam organisasi kami ini.
- DASAR PEMIKIRAN
- Dan barangsiapa yang berjuang disisi kami, maka akan kami berikan mereka jalan-jalan kami (QS.
- Barangsiapa yang memulai sesuatu yang baik, maka ia akan mendapat ganjarannya, dan ganjaran yang melakukan hal tersebut setelahnya. (Al-Hadits)
- Barangsiapa yang hari esoknya lebih baik dari hari setelahnya maka dia beruntung (Al-Hadits)
- Visi dan Misi Dalwa English Club
- Visi
- Meningkatkan kemampuan bahasa Inggris
- Menjadikan bahasa inggris sebagai pendukung bahasa Arab
- Menyebarkan kecintaan bahasa Arab dengan meningkatkan bahasa Inggris, Arab dan Indonesia
- Misi
- Menjadikan rutinitas menghafal kosa kata setiap hari
- Membentuk lingkungan bahasa Arab dan bahasa Inggris
- Menjadikan sistem learning by teaching untuk mengoptimalkan pembelajaran
- Menguasai bahasa Arab dan inggris melalui sisi unik psikologi masing-masing
- SELAYANG PANDANG TENTANG DEC
Awal berdirinya DEC dimulai dari pelajaran bahasa inggris yang diadakan dirumah Al-ustadz Junaidi M.Pd.I setiap sorenya sejak tahun 2007 sebagai kaderisasi anak berbakat dalam persiapan lomba lomba, lalu lambat laun menjadi sebuah komunitas yang berdiri pada tahun 2012 dimana mereka mempelajari Bahasa Inggris sebagai keahlian berbahasa tambahan selain bahasa Arab sebagai bahasa utama yang digunakan di pondok pesantren, yang dibina oleh Al- Ustad Junaidi M.Pd.I,
Al-habib Abdul Qodir Al-Haddad (Mr.Ading) dan Al-Ustad Nur Hanifansyah. Pada waktu itu, kegiatan pembelajaran diadakan setiap malam kamis diaula utama (Qo’ah Ammah) Dari jam 21.00 sampai selesai, yang langsung diajarkan oleh Mr.Ading setiap malamnya. Dan atas inisiatif beliaulah didirikan Dalwa English Club dengan logo Pintu berwarna biru yang melambangkan pintu menuju segala wawasan, lambang huruf “Dhod” yang melambangkan Bahasa Arab dan Huruf “e” yang melambangkan bahasa inggris. Dan beliau mengunakan istilah Club untuk menjaga konsep pembelajaran yang fun atau menyenangkan.
DEC kemudian diamanahkan kamar untuk pengembangan bahasa inggris oleh Abuya Zein bin Hasan Baharun, kamar itu kemudian dioptimalkan untu fokus dalam pengembangan dua bahasa pun didirikan pada awal tahun 2013, dimana dikamar tersebut tidak hanya diajarkan bahasa Arab namun juga bahasa inggris sebagai bahasa sekunder di kamar tersebut dan sebagai penopang dan penunjang untuk semangat berbicara dengan dwibahasa yang dikenal dengan Bilingual room dengan motto “Improve your english, and master your arabic”.
Akhirnya sebuah kamar resmi berhasil ditempati disalah satu kamar dirayon Jami’ah At-tahtiyyah dengan nomor 13 dan atas bantuan dan binaan dari Al-ustad Nur hanifansyah, kamar dwibahasa tersebut berhasil meningkatkan pembelajaran yang dibutuhkan dalam pengembangan dwibahasa tersebut, mulai dari proyektor, speaker kamus-kamus bahasa inggris dan buku-buku pembelajaran bahasa inggris lainnya.
Dan bisa dibilang bahwa kamar dwibahasa adalah kamar yang paling memperhatikan dan menjaga lingkungan berbahasa agar tetap berbahasa Arab dan Inggris baik diluar dan terlebih lagi didalam kamar dengan membuat peraturan-peraturan yang tegas namun menyenangkan demi menannamkan kesadaran berbahasa bahasa Arab dan Inggris dan lain sebagainya.
Dan pada tahun tersebut, DEC juga telah memulai pembelajaran bahasa Inggris untuk mereka yang belum terdaftar dikamar dwibahasa, dengan kurikulum dan metode pengajaran ala kursus terkenal yang diketuai oleh Mas’ud zidni yang diadakan setiap siang dan malam hari yang diajarkan oleh anggota kamar yang tingkat keahlian bahasa inggrisnya telah mencapai tingkat atas atau Advanced, walaupun tempat pengajaran nya berpindah pindah dikarenakan ketiadaan bangunan tetap, tetapi baik murid maupun mengajar tetap memiliki semangat yang tinggi untuk belajar dan mengajar.
Dan untuk anggota kamar sendiri pengajaran dilakukan bukan hanya untuk para pemula dalam bahasa inggris, tapi juga untuk para pengajar bahasa yang diajarkan pada kelas tersebut, cara mengajar yang baik, efektif dan menyenangkan. Juga diajarkan beberapa pengetahuan tingkat rumit dan berbagai macam hal lainya, dengan ini diharapkan para pengajar mampu membawa suasana yang menyenagkan dan bermanfaat ketika mengajar.
Dan pada saat itu juga dimulailah kegiatan-kegiatan tambahan seperti: Afternoon lesson atau dars siang( yang kemudian diganti menjadi Morning activity), Movie Watching yang diadakan di hari jumat, listening music yang diadakan pada malam kamis, dan semua kegiatan tersebut tetap memperhatikan syariat dengan tidak menampilkan adengan yang beunsur tidak mendidik.
Dan anggota kamar dwibahasa, walaupun mereka diwajibkan mempelajari bahasa Inggris dan mempraktekannya, mereka tetap diwajibkan berbicara bahasa Arab diwaktu yang telah ditentukan, dan mereka juga diwajibkan menghafalkan Af’al milik Abuya Al-Habib Hasan Bin Ahmad Baharun dan mengadakan pembelajaran baca kitab dimalam-malam yang telah ditentukan.
Dan berbagai macam kegiatan lainnya seperti drama bahasa inggris pada tahun 2015, lomba debat bahasa inggris pada tahun 2015, dan kejuaran bahasa inggris yang dimenangkan oleh anggota DEC diberbagai tempat seperti juara 2 di kompetisi debat di bata bata, madura, dan juara 1 di kompetisi debat tingkat korwil di pasuruan, juara 1 pidato di pasuruan dan berbagai kejuaraan lainnya.
Dan saat ini kamar dwibahasa telah membuka cabang dirayon Al-Mabna Al-Jadid dengan nomor kamar 9 yang diresmikan pada tahun 2019, maka kamar dwibahasa telah memiliki dua basis pengajaran, yaitu kamar 36 di Aitam At-Tahtiyyah dan di kamar 9 Al-mabna Al-Jadid dalam asuhan Hb Abdul Qodir yang diwakili oleh Al-Ustad Nur Hanifansyah.
Adapun total keseluruhan santri Darullughah Wadda’wah yang ikut dalam kegiatan pembelajaran bahasa inggris adalah sekitar 225 orang dengan rincian anggota kamar 36 yang berjumlah 60 orang, Al-Mabna Jadid kamar 9 berjumlah 95 orang, dan anggota Intensive dari beberapa kamar berjumlah 120 orang, adapun Alumni DEC yang telah rutin belajar bahasa inggris, kurang lebih 700 santri, karena sistem pengajaran tidak sebatas di kamar, namun dengan mandirinya kami membuat kelas kelas dan gup belajar dengan metode learning by teaching, Kami berharap semoga Dalwa English Club (DEC) bisa lebih berkembang lagi baik dari kemampuan anggotanya maupun dari fasilitas.
- Aplikasi Pengembangan Berbahasa Dalwa English Club
- Syuting film “DAWAH di Pasuruan
Dan pada tanggal 2015, pondok pesantren Darullughah Wadda’wah mendapat kunjungan dari salah satu sutradara ternama berkebangsaan Itali bernama Itallo spinelli, yang bertujuan untuk membuat film tentang islam dan kehidupan penganutnya di indonesia didalamnya, dan tujuannya ke indonesia atau lebih tepatnya Pasuruan, Jawa timur adalah untuk survey lapangan tentang film yang akan dia buat.
Ketertarikannya kepada penganut islam di indonesia adalah dikarenakan walaupun indonesia merupakan negara dengan penduduk yang beragama majemuk (beragam), namun penindasan atas nama agama sangat jarang terjadi, walau pun islam adalah agama minoritas disana, ini sangat kontras dengan berbagai negara lain yang sering terjadi konflik antar umat islam dan agama lainnya yang biasanya diakibatkan oleh kecilnya presentase muslim di negara tersebut.
Maka 3 bulan seteleh survey tersebut, akhirnya syuting film telah ditentukan di 3 tempat di jawa timur yaitu kecamatan Puspo di pasuruan, masjid Chengho di surabaya, dan pondok pesantren Darullughah Wadda’wah di Pasuruan.
Salah satu anggota Dalwa English Club, Hikmatiar Dzakir mendapat kesemptan menjadi penerjemah untuk sutradara itallo spinelli, karena dia tidak bisa berbahasa selain italia dan inggris, maka Dalwa English Club membantu komunikasi dia dengan pihak pondok dan segala yang berkaitan dengan pihak pondok. Sekaligus menjadi guide bagi sang sutradara selama 2 minggu berada disini.
Pengambilan film tersebut memakan waktu selama 2 minggu yang diperankan oleh santri Darullughah Wadda’wah yaitu Ahmad Rifa’i, yang berkebangsaan jerman asal bali yang juga seorang anggota Dalwa English Club dan Hasan Masduki asal puspo, beberapa santri lainnya. Film ini bercerita tentang seorang santri dan kehidupannya di pondok, tentang prespektif islam dalam kehidupan beragama, dan kehidupan muslim di indonesia.
Film ini bertujuan untuk memperbaiki mindset orang-orang barat yang selalu mengidentikkan islam dengan terorisme, bom, dan kekerasan. Karena sang sutradara percaya bahwa islam memiliki metode dakwah tersendiri yang membuatnya menjadi agama yang paling pesat perkembangannya dalam kurun waktu 14 abad terakhir.
Dan film ini telah diputar difestival film international di Roma, Italia dan mendapat banyak penghargaan, film ini juga telah diputar divatikan sebagai bukti tentang betapa islam bukan terorisme dan kekerasan.
- Study Banding dengan pondok pesantren Sidogiri
Pada 31 Januari 2020, Dalwa English Club (DEC) mendapat pengalaman berharga dengan kunjungan dari para pelajar Bahasa Inggris Pondok Pesantren Sidogiri yang dikenal dengan nama English Team atau disingkat ET. Kunjungan ini bertujuan sebagai penambah pengalaman dan wawasan dalam sistem dan metode pembelajaran Bahasa Inggris sekaligus pembandingan antar lingkungan berbahasa pondok pesantren Darullugah Wadda”wah dan Pondok Pesantren Sidogiri.
Pertemuan ini dilaksanakan atas inisiatif ketua LPBAA Sidogiri yang mengharapkan dapat mengambil banyak manfaat juga inspirasi yang akan didapatkan kedua pondok pesantren sehingga dapat menambah kemajuan organisasi Bahasa Inggris di kedua pondok pesantren.
Adapun yang kami peroleh dari studi banding ini adalah:
- Terjalinnya ukhuwah antara kami dan para santri Sidogiri.
- Inspirasi baru yang dihasilkan dari sesi sharing antara pelajar kedua pondok pesantren.
- Menambah semangat dalam meningkatkan kemajuan organisasi Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Kemudian dari studi banding tersebut kami memperoleh wawasan dan pengalaman dari hasil perbandingan antara organisasi Bahasa Inggris yang dinamai ET di Pondok Pesantren Sidogiri dan DEC untuk Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah, dan perinciannya adalah sebagai berikut:
- Sistem Pembelajaran
Dalam sistem pembelajaran DEC dan ET di Sidogiri terdapat persamaan juga perbedaan. Secara umum baik di Sidogiri dan Dalwa mempunyai metode dan konten yang sama dalam pengajaran Bahasa Inggris, seperti membuat lingkaran belajar Bahasa Inggris, lingkaran percakapan, nonton video berbahasa Inggris, story-telling, motivasi, dan lainnya.
Perbedaan yang mencolok dari DEC dan ET adalah terletak pada waktu belajar, dimana di Sidogiri yang memang di asrama B dan Q khusus belajar bahasa, maka jadwal mereka disinkronkan dengan memperbanyak waktu dalam pembelajaran bahasa. Berbeda dengan DEC di Darullughah Wadda’wah, yang mana waktu wajib belajar harian bagi pelajar di kamar Bahasa Inggris sama dengan pelajar di kamar lainnya yang sudah diatur oleh pondok pesantren, maka pembelajaran Bahasa Inggris dilaksanakan di luar waktu wajib yang sudah ditentukan.
- Kegiatan di pagi hari.
Adapun kegiatan Bahasa Inggris di pagi hari atau yang disebut Morning Activity baik di Sidogiri maupun Dalwa sama-sama menekankan di peningkatan kemahiran dalam berbicara Bahasa Inggris(conversation). Pembawaan yang santai dengan dihadirkannya beberapa game-game bahasa juga sama-sama diterapkan oleh kedua pondok pesantren.
- Watching English Video
Demi meningkatkan kemampuan berbahasa, maka memperkaya kosakata Bahasa Inggris, dan melatih pendengaran dalam pembicaraan Bahasa Inggris. Kedua pondok pesantren sama-sama memfasilitasi para pelajarnya dengan mengadakan sesi menonton video-video Bahasa Inggris, baik berupa kartun, berita, pidato, atau video hiburan berbahasa Inggris dengan harapan dapat membantu meningkatkan kemampuan berbahasa inggris.
- Story Telling dan Listening Music
Termasuk dari metode pembelajaran Bahasa Inggris di kedua pondok pesantren adalah Story Telling dan Listening Music. Adapun Story Telling ialah pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan Pronouncation dan melatih mental hadapan publik bagi para pelajar, sedangkan Listening Music merupakan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan (listenting) bagi para pelajar.
Dalam gaya pembelajaran pondok pesantren Sidogiri dan Dalwa dari segi Story Telling maupun Listening Music dapat dikatakan hampir sama, mungkin perbedaan waktu saja dimana di Sidogiri lebih luas dibanding di Dalwa.
- Lingkungan Berbahasa dan Hukuman
Di dalam kedua pondok pesantren, diterapkan adanya peraturan tidak boleh menggunakan bahasa selain Bahasa Inggris. Namun, di kamar Bahasa Inggris Dalwa, selain Bahasa Inggris diperbolehkan juga menggunakan Bahasa Arab, maka di dalam kamar tersebut para pelajar menggunakan dua bahasa, berbeda dengan kamar-kamar lainnya yang hanya menggunakan Bahasa Arab saja.
Berbeda di Sidogiri, di asrama B dan Q yang merupakan asrama khusus bahasa, ada kamar khusus berbahasa Arab dan ada juga kamar khusus berbahasa Inggris. Maka di kamar Bahasa Inggris mereka hanya menggunakan Bahasa Inggris, dan di kamar Bahasa Arab mereka menggunakan Bahasa Arab. Maka bagi siapa pun yang melanggar peraturan bahasa di kamar-kamar tersebut akan dikenai hukuman tertentu.
Adapun hukuman yang diterapkan kedua pondok pesantren bagi pelanggar bahasa, di Sidogiri diterapkan hukuman yang lebih berat dibandingkan Dalwa, seperti menghafal 100 kosakata di Sidogiri sementara di Dalwa hanya lima kosakata untuk setiap pelanggarannya
Kemudian dari segi pengawasan berbahasa inggris agar tidak terjadinya pelanggaran, pemantauan di Sidogiri juga jauh lebih berat dibanding di Dalwa, seperti tetap mencatat nama yang sama hingga nama yang tercatat melanggar tersebut berhenti melanggar. Mata-mata juga berjalan lebih sering dibanding di Dalwa.
Perbedaan lainnya yang didapat dalam studi banding ini, Sidogiri menerapkan aturan lebih berat yaitu hukuman bagi para pelanggar yang cengkal yang diadakan tiap harinya, berbeda di Dalwa yang hanya dilaksanakan hanya seminggu sekali.
- Study Banding dengan Universitas Brawijaya Malang
Dan pada bulan november tepatnya tanggal 26 november 2019 yang lalu pondok Darullughah Wadda’wah kedatangan tamu dari berbagai dosen se-asia tenggara yang datang untuk studi banding metode dakwah dan strategi pembelajaran dipondok pesantren Darullughah Wadda’wah yang diadakan oleh Universitas Brawijaya Malang.
Dan sekali lagi, dalwa english club ditunjuk sebagai Master of Ceremony (MC) dan juga sebagai guide bagi para dosen yang membutuhkan informasi tentang Darullughah Wadda’wah.
Anggota Dalwa Engglish Club juga berkenalan dengan penerjemah (translator) kelas nasional yang sudah berpengalaman menjadi translator di berbagai acara, dan anggota DEC juga berkesempatan untuk mewawancarai beliau tentang bagaimana cara menjadi translator yang baik dan berkualitas.
Laporan Kegiatan “Billingual Room” Dalwa English Club
No. | Hari | Waktu | Nama Kegiatan | Kegiatan |
1 | Sabtu | 06.00-07.00 | Morning English Activity | All of Room members |
2 | = | Pronounciaton training | All of Room members | |
3 | 21.00-22.00 | Daily Muroja’ah | Room members | |
4 | = | Arabic Lessons | For Tullab Al-Judud | |
5 | = | Advance’s Lessons | For Advances | |
6 | 22.00-22.15 | Qiraatul Muhawarah | All Of Room Members | |
7 | Ahad | 06.00-07.00 | Listening Music Session | For Room members and Intensive members |
8 | Senin | 06.00-06.15 | Reading Aqidatul Awwam | All of Room members |
9 | 06.15-07.00 | Tamrin Muhadharah | Everyone | |
10 | = | Tamrin Al-Muhawarah And Af’al | All of New students | |
11 | 21.00-22.00 | English Lessons | Room members | |
12 | = | Muraja’ah Lailiyah | Room members | |
13 | = | Arabic Lessons | For Tullab Al-Judud | |
14 | 22.00-22.15 | Qiraatul Muhawarah | All of Room members | |
15 | Selasa | 06.00-07.00 | Morning English Activity | All of Room members |
16 | = | Pronounciaton training | All of Room members | |
17 | 21.00-22.00 | Daily Muroja’ah | Room members | |
18 | = | Arabic Lessons | For Tullab Al-Judud | |
19 | = | Intensive Lessons | For Intensive Members | |
20 | rabu | 06.00-06.15 | Reading Aqidatul Awwam | All of Room Members |
21 | 06.15-07.00 | Tamrin Muhadharah | Everyone | |
22 | = | Tamrin Al-Muhawarah And Af’al | All of New students | |
23 | 21.00-22.00 | English Lessons | Room members | |
24 | = | Arabic Lessons | For Tullab Al-Judud | |
25 | = | Debate training | All of members | |
26 | 22.00-22.15 | Qiraatul Muhawarah | All of Room members | |
27 | Jum’at | 21.00-22.30 | Watching movie and english lessons | All of Room members and Intensive learners |
28 | Every day | Anytime | English speaking in 5 minutes | 2 Ts to 1 Ibt |
29 | = | Vocab memorization | 2 Ts to 1 Ibt | |
30 | = | Af’al memorization | All of Room members | |
31 | Morning | Listening native speakers | All of Room members | |
32 | 22.00-22.15 | Qiraatul Muhawarah | All Of Room Members | |
33 | Once every two weeks | Morning and night | Debate training | All of Room members |
34 | Once every two weeks | Morning and night | Speech training | All of Room members |
35 | Every english session | anytime | English games | All of participants |
36 | Every day | Afternoon for 15-30 minutes | DEC radio | All of room members |
37 | Sunday and monday | 21.00-22.00 | Intensive Lesson | Registered people from outside Billingual room |
Tata Tertib Dan Peraturan Billingual Room Dalwa English Club
- Waktu berbahasa di billingual room:
- Memulai berbicara dengan bahasa arab setelah 1 minggu pertama setelah masuk pondok.
- Memulai berbicara bahasa arab dan inggris di dengan penekanan di bahasa inggris selama 2 bulan.
- Kembali berbicara dengan bahasa arab selama 1 bulan sampai selesai ikhtibar dauri.
- Berbicara bahasa arab dan inggris sampai sebelum haflah.
- Area berbahasa:
- Didepan kamar Billingual room.
- Didalam kamar billingual room.
- Ketika bertemu anggota billingual room.
- Peraturan berbahasa:
- Tidak boleh berbicara selain bahasa yang ditentukan diwaktu itu.
- Berbicara dengan bahasa indonesia tidak diperbolehkan kecuali pada 3 hal:
- Ketika musyawarah.
- Dalam kegiatan belajar mengajar.
- Dalam kegiatan riayah.
- Ketika berbicara bahasa indonesia selain dalam keadaan diatas:
- Perkata dianggap 1 pelanggaran.
- Perkalimat akan dianggap 5 pelanggaran.
- Mengeraskan suara ketika melanggar akan membuat pelanggaran menjadi 2 kali lipat.
- Setiap pelanggaran akan dikenakan denda sebesar 5 mufrodat/pelanggaran.
- Mufrodat boleh menggunakan bahasa arab atau inggris.
- Diperbolehkan berbicara bahasa indonesia selain dalam hal-hal diatas dengan syarat memencet hidung sekeras-kerasnya saat berbicara bahasa indonesia.
- Yang kurang memencet hidungnya dianggap melanggar peraturan dicatat sepeti biasanya.
- Jumlah pelanggaran akan dicatat dan direkap di buku khusus dan ditulis di papan tulis pelanggaran.
- Bagi yang menghapus atau mengubah jumlah pelanggaran dipapan akan dikenakan sanksi.
- Bagi yang belum membayar denda pelanggaran akan diberdirikan dimalam muhadharah.
- Yang menolak dihukum(mu’anid) atau terlalu sering melanggar akan disetor namanya kepada direktur Dalwa English Room untuk di ta’zir.
- Atau dikeluarkan dan dicabut haknya sebagai anggota kamar billingual room.
- Pelanggaran bahasa diluar kamar menjadi tanggung jawab qism al-lughah ma’had.
- Peraturan tambahan dari kamar:
- Wajib menjaga nama baik kamar billingual room.
- Wajib menaati dan menghormati ro’is, wakil, dan setiap fungsionaris dan kibar kamar.
- Wajib menaati dan menghormati para pengajar bahasa inggris.
- Wajib menghafal Af’al.
- Tidak boleh majlas didalam kamar dari jam 21.00-22.00.
- Harus istirahat jam 22.30 dan semua aktivitas harus dihentikan.
STRUKTUR KEPENGURUSAN
DALWA ENGLISH CLUB
Pelindung : Abuya Ali Zainal Abidin
Penasehat : Ust. Isma’il Ayyub
Pembina : Al-Habib Abdul Qadir Al-Haddad
Wakil Pembina : Ust. M. Nur Hanifansyah
Dewan Umum : Hikmatiar Dzakir Baidhowi Al-Bushiri
Achmad Masyhuri Nursyah
Muhammad Dhiya bin Husein Al-Haddad
Mushthafa Hilmiy Ar-Rashiid Zaki
Khairul Umam
Ketua : Aliza Nur Muhammad
Wakil : Hb.Haris bin yahya
Ahmad Ridhani
Sekretaris : Muhammad Mujibuddin
Ifani Noor Syamsuddin
Sek. Pendidikan (Tarbiyah) : Aliza Nur Muhammad
Muhammad Fikri
Ahmad Zamzami
Fikri Khairul Intan
Syafiul Anam
Sek. Perlengkapan (Alat) : Muhammad Chalid
Sek. Ketertiban (Tartib) : Haris bin Yahya
Muhammad Zidni Victorik
Muhammad Hamdan
Zidan Firdaus
Sek. Dokumentasi : Ahmad Hafidzhullah Amin
Tata Usaha (TU) : Ahmad Ramadhani
Iqbal A.R.A.
Muhammad Syafiq Rodhi Al-Jihad Afif Mukhlis