Bagaimana Hukumnya, Memanfaatkan Musibah, untuk meraup keuntungan, sehingga merugikan kaum muslimin.

Habib Segaf bin hasan Baharun,pengasuh pon pes DALWA Putri
Habib Segaf bin hasan Baharun,pengasuh pon pes DALWA Putri

Berikut adalah Tanya jawab agama yang selalu diadakan oleh Habib Segaf Baharun di tiap malam, ini adalah transkip yang saya tuliskan bersumber dari channel YouTube AlBusyro MDS Official dan Taklim Habib Segaf Baharun (Dalwa Putri),  mohon maaf jika saya ada salah dalam penulisan,.,

Pertanyaan : Ya Habib, bagaimana hukumnya, memanfaatkan musibah, untuk meraup keuntungan, sehingga merugikan kaum muslimin,

Jawab : ya sudah jelas itu yaa, tidak perlu dipertanyakan, islam itu tidak mengajarkan semacam itu, jadi kalau seumpama ia sengaja melakukannya, itu termasuk sebuah dosa, sebuah kenistaan dan tidak pantas dan bukan sifat daripada seorang mukmin seorang muslim,  seorang mukmin itu digambarkan oleh Nabi Muhammad saw, dan satu satunya Nabi yang menggambarkan bagaimana ukhuwah di antara kita, saudara saudara kita muslim,

كالبنيان واحد يسد بعضه بعضا

Jadi sama seperti satu bangunan,  dimana bangunan itu dibangun di atas satu bata, kemudian satu bata lagi dan seterusnya, sehingga seumpama ada yang sakit, karena dia itu demam, maka semuanya merasa, bahkan dalam hadist lain Rasulullah saw bersabda :

والله لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه

Seorang mukmin itu tidak akan sempurna keimanannya, sampai dia itu menginginkan untuk saudaranya, seperti dia menginginkan untuk dirinya, diharapkan untuk saudaranya, seperti yang diharapkan untuk dirinya sendiri, barulah dia itu seseorang yang sempurna keimanannya

Oleh karena itu, apa yang ditanyakan ini sangat kontra dengan sifat seorang mukmin, bagaimana ketika kita melihat saudara saudara kita menderita, sengsara, dalam keadaan kesulitan, malah dia itu mengambil keuntungan, nah itu bukan sifat dari pada seorang mukmin, dan juga bukan sifat masyarakat Indonesia yang kita cintai ini semuanya.

Masyarakat Indonesia sangat terkenal di dunia, dengan masyarakat yang moralitasnya itu tinggi, sifat kebersamaannya itu agung, kemudian mendahulukan orang lain adalah suatu tabiat dari masyarakat kita, semoga tidak terjadi lagi semacam ini, dan saya menghimbau kepada mereka yang berbuat seperti itu untuk bertaubatlah.

Tapi kalau seumpama, tidak ada niatan, untuk mengambil keuntungan di atas musibah ini. Tapi memang kerjanya itu disitu, atau dia mencari peluang disitu, ya ga masalah, karena Allah taala mengatakan dalam Al Quran

فإذا قضيتم فانتشروا في الأرض وابتغوا من فضل الله

Jika kamu sudah selesai melaksanakan sholat jumat atau kewajibanmu, maka hendaknya menyebarlah di muka bumi, dan carilah keutamaan Allah dan karunia Allah, jadi pas kita cari karuna Allah dari mana saja, toh yang melintaskan pikiran kita untuk kita itu berdagang di dalam perdagangan tertentu itu adalah Allah swt, itu adalah anugerah Allah swt, yang memberikan kemampuan kita, yang memberikan lintasan (hati) kita untuk berbuat semacam itu adalah ketentuan Allah swt, yang merupakan sebuah rezeki yang Allah tetapkan untuk dirinya, tapi tidak diniati, tapi kalau sengaja itu tidak diperbolehkan, tapi kalau tidak sengaja itu diperbolehkan, karena yang namanya perdagangan itu diperbolehkan dalam agama.

Jangan Lupa Share klik

Related posts