Khutbah, Ceramah, Hakekat Dunia Yang Menipu, Kumpulan Khutbah
HAKIKAT DUNIA YANG MENIPU
Oleh : Ahmad Luthfi, S.H.I
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ تَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِحَبِيْبِهِ وَرَسُوْلِهِ , سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ أَفْضَلِ الْهُدَاةِ إِلَى سَبِيْلِهْ , وَأَمَرَنَا بِتَوْقِيْرِهِ وَبِرِّهِ وَتَبْجِيْلِهْ , وَفَرَضَ عَلَيْنَا مَحَبَّتَهُ كَمَا جَاءَ فِي تَنْزِيْلِهْ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ , رَافِعُ حُجُبِ اْلغَفْلَةِ عَنْ قُلُوْبِ أَوْلِيَائِهِ , وَمُزِيْلُ شَوَاهِدِ اْلإِعْتِباَرِ لِمَنْ انْخَفَضَ لِكِبْرِياَئِهِ .
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّناَ وَقُرَّةَ أَعْيُنِنَا وَنُوْرَ قُلُوْبِنَا مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , الَّذِيْ خَصَّهُ الله ُبِخَوَاصِّ إِنْعَامِهِ , وَكَمَّلَهُ بِأَكْمَلِ إِكْرَامِهِ . اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَكَرِّمْ وَمَجِّدْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ , وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ صَلاَةً تَلِيْقُ بِقَدْرِهِ وَمَقَامِهْ . أَمَّا بَعْدُ :
فَيَا مَعَا شِرَ اْلُمْسِلِمِيْنَ إِتَّقُوْا اللهَ……2x حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْ تُنَّ إِلاَّوَأَنْتُمْ مُسْلُِوْنَ
مَعَاشِرَ المُسلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kemungkaran dan kemaksiatan merajalela di mana-mana. Ironisnya, kedua hal itu terkesan menjadi kegemaran masyarakat. Buktinya kita menyaksikan di berbagai media baik cetak ataupun elektronik, bahwa tindak kriminalitas selalu meningkat seakan tak ada habis-habisnya. Penyebab ini semua tidak lain dan tidak bukan karena kecintaan pada dunia, sehingga hati mereka menjadi buta akan kebenaran. Tak bisa membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Perbuatan merekapun menjadi tidak terkontrol, maka jangan heran jika ada orang yang nekat melenyapkan nyawa saudaranya sendiri, karena hal yang sepele. Padahal Allah swt dan Rasulnya saw telah memperingatkan umatnya agar waspada terhadap dunia dan tipu dayanya yang membinasakan.
Allah swt berfirman :
Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning Kemudian menjadi hancur. (Q.S. al Hadid : 57/20)
Dan sabda Nabi saw :
لَوْكاَنَتِ الدُّنْياَ تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَناَحَ بَعُوْضَةٍ , ماَ سَقَى كاَفِراً مِنْهاَ شُرْبَةَ ماَءٍ
Seumpanya dunia mempunyai nilai di sisi Allah swt walaupun hanya sebesar sayap nyamuk, niscaya orang-orang kafir tidak akan di beri minum walaupun hanya seteguk air
مَعَاشِرَ المُسلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ
Jikalau kekayaan yang melimpah menjadi tolak ukur kemuliaan seseorang, maka pastilah Rasulullah saw orang yang paling berhak menjadi hartawan. Tetapi kenyataannya, berdasarkan catatan sejarah dan keterangan yang kita dengar dari para ulama, bahwa Rasulullah saw lebih memilih hidup miskin dari pada hidup mewah. Bahkan ketika Allah swt menawarkan kepada beliau untuk menjadikan kerikil-kerikil Mekkah menjadi emas, apa yang beliau katakan :
لاَ ياَ رَبِّ , وَلَكِنْ أُرِيْدُ أَنْ أَجُوْعَ يَوْماً وَأَشْبَعَ يَوْماً , فَإِذَا جُعْتُ دَعَوْتُكَ وَتَضَرَّعْتُ إِلَيْكَ , وَإِذاَ شَبِعْتُ حَمِدْتُكَ وَشَكَرْتُكَ
” Tidak ya Allah, akan tetapi aku ingin merasakan kenyang sehari dan lapar sehari. Jika aku lapar, maka aku akan memohon dan meminta kepada-Mu dan jika aku kenyang maka aku akan bersyukur dan memuji-Mu.”
مَعَاشِرَ المُسلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ
Dalam kehidupan ini kita sering kali diresahkan oleh tuntutan perut. Sehingga muncul kekhawatiran, jika tidak makan maka tidak akan hidup. Akhirnya menghalalkan semua cara untuk memperolehnya. Mereka lupa bahwa Allah swt telah menjamin rizqi semua makhluknya, semenjak kita di dalam kandungan sampai memejamkan mata untuk meninggalkan dunia yang fana ini.
Allah swt berfirman :
Dan tidak ada suatu binatang melata [- yaitu makhluk Allah yang bernyawa -] pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.“ (Q.S. Hud : 11/6)
Adapun orang yang berkata : “cari yang haram saja susah, apalagi yang halal !!!” adalah perkataan dari orang-orang yang malas, tidak mau bekerja dan putus asa dari rahmat Allah swt. Mereka malu mengerjakan pekerjaan yang di pandang hina oleh masyarakat seperti tukang becak, kuli pasar, dan tukang semir. Padahal itu pekerjaan yang halal. Tetapi mereka tidak malu mencuri uang rakyat, membungakan hutang dan mengisap darah anak yatim dan fakir miskin. padahal semua pekerjaan itu, dimurkai oleh Allah swt.
Al habib Abdullah bin alwi al Haddad berkata :
وَالَّذِى لِغَيْرِكْ لاَ يَصِلْ إِلَيْكَ # وَالَّذِي قُسِّمَ لَكَ حَاصِلٌ لَدَيْكَ
“Sesuatu yang ditetapkan Allah swt kepada orang lain, pasti tidak akan sampai kepadamu. Dan yang ditentukan untukmu pasti akan kau dapatkan.”
مَعَاشِرَ المُسلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ
Perlu untuk selalu kita ingat, bahwa kehidupan kita di dunia ini hanya sementara. Untuk itu jangan sampai kita korbankan akhirat kita hanya karna kita tergiur dangan gemerlap dunia yang menipu dan hanya mengajak kita untuk lalai dan lupa atas hakikat terciptanya kita di dunia ini, yang tidak lain dan tidak bukan hanya untuk mengabdi kepada Allah swt Tuhan Yang Maha Esa.
Akhirnya, mudah-mudahan Taufiq dan hidayah senantiasa Allah curahkan pada kita semua, dan mudah-mudahan Allah swt selalu membantu dan menolong kita dalam menghadapi segala macam cobaan dan ujian hidup, dan Allah swt tutup usia kita semua dalam keadaan khusnul khotimah. amien……ya Rabbal Alamien.
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلاَمِ , كَلاَمُ اللهِ الْمَلِكِِ الْعَلاَّمِ , وَاللهُ سُبْحاَنَهُ وَتَعَالىَ يَقُوْلُ , وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدِى الْمُهْتَدُوْنَ , فَإِذاَ قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوْا لَهُ وَ أَنْصِتُوْا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ , أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ , بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ ,
باَرَكَ اللهُ ليِ وَلَكُمْ فيِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَني وَإِياَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ , وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ ليِ وَلَكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِيْنَ و الْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ اْلمُسْلِمَاتُ فَاسْتَغْفِرُوْهَ , إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ .