Perintis ilmu nahwu adalah Aswad Ad-Duali,
Suatu saat Aswad Ad-duali mendengarkan anaknya berucap
ما أجمل السماء
(baca : maa ajmalusamaau”)
maka Aswad Ad-Duali pun menjawab : Kawakibuhaa, Bintang bintangnya.
namun anaknya membantah, yang ia maksud adalah takjub bukan pertanyaan.
maka Aswad Ad-Duali pun menjawab :
iftahii Fiiki : Bukalah Mulutmu
Yang Maksudnya adalah sebagati teguran bacaannya adalah Maa Ajmalaassama’a !
bukan Maa Ajmalassama’u
Aswad Ad-Dauli pun meneritakan prihal ini kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib, kemudian Sayyidina Ali memerintahkan untuk mendokumentasikan prihal ilmu nahwu, agar tidak ada lagi kesalahan bacaan dan pengucapan dalam bahasa arab hingga membuat makna yang berdeda